Aspirasi Berbasis Data, Strategi Baru Mahasiswa Bersuara

Reporter : rudi
M saifuddin saat bersama mahasiswa di Untag Surabaya (doc.dim)

SURABAYA - Mahasiswa kini tak hanya menyuarakan aspirasi, tetapi juga memperkuatnya dengan data. Dalam upaya memperkuat peran mahasiswa dalam mendorong perubahan kebijakan, sebuah sarasehan bertajuk advokasi berbasis data digelar di Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya.

Anggota Komisi A DPRD Kota Surabaya, M. Saifudin, yang akrab disapa Bang Udin, hadir sebagai pembicara. Ia menekankan pentingnya pendekatan advokasi yang berbasis data agar suara mahasiswa dapat lebih terarah, sistematis, dan efektif dalam menjangkau pengambil kebijakan.

Baca juga: Puluhan Tahun Bayar Pajak Diterima, Kini Warga Dituduh Menempati Tanah Aset "KONYOL Bukan"

"Strategi ini menempatkan data sebagai alat utama untuk menyalurkan aspirasi secara sistematis, terarah, dan lebih meyakinkan di hadapan pengambil keputusan," ujar Saifudin pada warta Artik.id Rabu (20/08).

Senada dengan itu, Arie Sudjito dari Institute for Research and Empowerment (IRE) Yogyakarta menyebutkan bahwa data bukan sekadar angka, tetapi amunisi penting dalam advokasi. Menurutnya, ada tiga kekuatan utama yang ditawarkan oleh pendekatan ini:

1. Penguatan Argumen – Data memberi validitas pada suara yang disampaikan, membuatnya lebih sulit untuk diabaikan.

2. Penyadaran Publik – Informasi yang disampaikan secara akurat mampu membangun pemahaman dan kepedulian masyarakat.

3. Pemecahan Masalah – Data membantu mengurai kompleksitas persoalan dan menyusun strategi penyelesaian yang tepat sasaran.

 

Baca juga: Warga Pegang Sertifikat, Pemkot Klaim Aset, BPN Kemana.!!

Agar advokasi berbasis data benar-benar efektif, Arie juga menyarankan sejumlah pendekatan strategis, seperti:

*Menentukan sasaran nyata, baik lembaga, isu, maupun kebijakan tertentu.

*Memprioritaskan isu strategis yang relevan dan mendesak.

*Melakukan riset dan analisis untuk memahami akar persoalan.

Baca juga: Pemkot Klaim Tanah Bersertifikat Milik Warga, DPRD Surabaya Nilai Ini Tak Masuk Akal

*Melibatkan komunitas agar terbentuk gerakan bersama antara mahasiswa dan publik.

Saifudin menutup dengan keyakinan bahwa data dapat menjadi jembatan antara harapan mahasiswa dan realitas kebijakan.

“Saat aspirasi dibungkus dengan data, ia tak sekadar terdengar, tapi mulai didengar dan dipertimbangkan,” pungkasnya. (Rda) 

Editor : rudi

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru