Baca Juga: Pengobatan Alat Vital Bali, Terapi Tradisional Haji Otong, Cucu Hajah Mak Erot, Terbukti di Tempat
JAKARTA | ARTIK.ID - KAI Group berkomitmen untuk mencapai net zero emission melalui beberapa langkah strategis seperti implementasi PLTS di stasiun, perkantoran, griya karya, depo dan balai yasa. Pembangunan fasilitas-fasilitas tersebut dilakukan secara bertahap.
Baca juga: PLN dan Ajinomoto Indonesia Tandatangani MoU Penggunaan 219 Ribu Unit REC untuk Pabrik di Jawa
“Pada operasional dan sarana kereta, kami mengoptimalkan penggunaan bahan bakar B35 yang lebih bersih dan efisien untuk armada kereta, serta mengelola limbah secara berkelanjutan untuk mengurangi dampak termasuk penggunaan toilet ramah lingkungan," ujar VP Public Relations KAI Anne Purba dalam suaran pers, Kamis (1/8)
Salah satu bukti nyata pada komitmen tersebut, pada tanggal 22 Juli 2024, KAI telah menguji coba B40 pada KA Bogowonto
Pilihan Redaksi:
- Eri Cahyadi Tetapkan APBD 2025 November, Fraksi Golkar Pertanyakan Kekuatan Ekonomi Surabaya
- Direktur PT Sier Tidak Hadir, Rapat Raperda APBD 2025 Komisi B DPRD Kota Surabaya Ditunda
- Mengalami Kenaikan Anggaran 600 Milyar, DLH Surabaya Fokus Perindah Kota dan SNI Taman
- Tanggapi Kericuhan Sidang di Komisi B DPRD Surabaya, PT SIER Jelaskan Alasan Ketidakhadiran
- Soroti Reklamasi Pantai Kenjeran, Baktiono Sebut Ada Pulau Bawean yang Lebih Menjanjikan
Dalam pelayanan penumpang, KAI Group juga melakukan inovasi berupa program paperless dengan pengembangan aplikasi digital seperti Access by KAI dan boarding dengan face recognation.
"KAI mendukung cashless society dengan mengurangi penggunaan uang cash dan eticketing pada layanan commuter," tuturnya.
Dalam mendukung literasi dan edukasi yang lebih luas di bidang pelayanan, KAI Group juga menyiapkan water station untuk mengurangi penggunaan botol plastik pada pegawai dan pelanggan KA yang ditargetkan dapat terlayani lebih dari 400 juta pada tahun 2024.
Anne mengatakan, dispenser yang disediakan KAI untuk penumpang merupakan layanan Drinking Water Station. Layanan tersebut memungkinkan penumpang mengisi ulang air seperlunya selama di stasiun.
Baca juga: KAI Hadirkan Drinking Water Station di 22 Stasiun untuk Kurangi Penggunaan Plastik
”Hadirnya dispenser merupakan langkah dari KAI untuk menerapkan kampanye ramah lingkungan. Setiap dispenser yang ditempatkan KAI menyediakan pilihan air panas, dingin, dan normal sesuai selera penumpang,” kata Anne.
Per Juli 2024, terdapat 22 stasiun yang menyediakan water station yaitu Gambir, Pasarsenen, Bandung, Kiaracondong, Cirebon, Cirebon Prujakan, Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol, Purwokerto, Kutoarjo, Yogyakarta, Lempuyangan, Solo Balapan, Madiun, Kertosono, Kediri, Blitar, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Jember, dan Tanjungkarang.
Di beberapa stasiun terutama Commuter juga disiapkan parkir sepeda gratis dan pemisahan jenis sampah. Selain itu KAI juga menggalakkan penanaman pohon di berbagai area kerja juga menjadi salah satu program CSR yang terus dilakukan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang bersih dan menangkal polusi udara. Hingga semester 1 tahun 2024, KAI telah menanam total 2.238 pohon.
”KAI juga mengimplementasikan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di stasiun-stasiun dan kantor KAI mulai September 2022. Dengan penggunaan PLTS, KAI berhasil menghemat listrik hingga 8% dari tagihan listrik bulanan selama periode November 2023 hingga Juni 2024, dengan total kontribusi penghematan sebesar Rp 1.011.590.730,” kata Anne.
Saat ini, terdapat 40 stasiun dan 2 balai yasa yang telah dipasangi PLTS, antara lain Stasiun Pasarsenen, Tanjungpriok, Depok, Citayam, Jakartakota, Duri, Serpong, Parungpanjang, Cikini, Bogor, Gondangdia, Juanda, Manggabesar, Sawahbesar, Cirebon, Cirebonprujakan, Brebes, Purwokerto, Kutoarjo, Kroya, Cilacap, Yogyakarta, Ketapang, Probolinggo, Jember dan Rangkasbitung.
Serta juga di Tangerang, Universitas Indonesia, Cawang, Semarang Tawang Bank Jateng, Semarang Poncol, Tegal, Pekalongan, Solo Balapan, Madiun, Surabaya Pasarturi, Surabaya Gubeng, Malang, Bojonegoro, Wonokromo, serta Balai Yasa Manggarai dan Yogyakarta. Ke depannya, KAI berencana untuk terus menambah jumlah Implementasi PLTS pada Bangunan Aset KAI (stasiun, kantor, depo, griya karya dan balai yasa).
KAI juga akan meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan tata kelola perusahaan yang baik dalam semua aspek operasional, termasuk dengan melakukan pelaporan berkala tentang pencapaian dan tantangan dalam implementasi ESG (Environmental/Lingkungan, Social/Sosial, dan Governance/Tata Kelola Perusahaan) kepada publik dan pemangku kepentingan, serta mengadopsi praktik tata kelola perusahaan yang baik untuk memastikan operasional yang transparan dan akuntabel.
Editor : Fudai