Ipuk Fiestiandani Angkat Bicara Soal Kasus Perundungan di SMPN 4 Banyuwangi

BANYUWANGI | ARTIK.ID - Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyesalkan kasus perundungan yang berakhir dengan kekerasan yang baru-baru ini terjadi di salah satu SMP Negeri di banyuwangi.

Pemkab Banyuwangi segera mengambil langkah evaluasi terhadap kinerja kepala sekolah dan tenaga pendidik yang terkait.

Baca Juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Sukses Tampilkan Potensi Batik di Kancah Nasional

Ipuk menegaskan, Kepala Sekolah harus bertanggung jawab penuh atas keamanan dan keselamatan siswa-siswinya dari tindakan perundungan dan kekerasan.

"Kejadian ini menunjukkan adanya kekurangan dalam pengawasan dan pemantauan dari pihak sekolah," ujar Ipuk, Rabu (18/10)

Ipuk juga memerintahkan agar korban dan pelaku diberi bantuan pembinaan dan pendampingan yang sesuai.

“Orangtua murid juga harus dilibatkan dalam proses pendidikan dan pembinaan anak. Terutama saat anak berada di luar sekolah,” ucapnya.

Baca Juga: Banyuwangi Batik Festival 2024 Hadirkan Batik Jeruji dari Warga Binaan Lapas

Sebelumnya diberitakan, kasus perundungan di sekolah kembali menarik perhatian publik setelah seorang siswa SMP mengalami kekerasan fisik yang sangat sadis hingga tulangnya patah.

Siswa berusia 13 tahun tersebut bersekolah di SMPN 4 Banyuwangi, berinisial R. Ia diduga menjadi korban perundungan berulang kali dari teman sekelasnya yang berinisial B. Peristiwa ini terjadi pada Jumat, 13 Oktober 2023.

Menurut keterangan ibu korban KY (43), R diserang dua kali oleh B, baik di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.

Baca Juga: Mati Suri 20 Tahun, PT KAI Akan Reaktivasi Jalur Kereta Kalisat Panarukan

Akibatnya, R mengalami cedera serius dan harus dirawat di RSUD Blambangan. Ia juga harus menjalani operasi untuk memperbaiki tulang tangannya yang patah.

Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa R tidak hanya mengalami patah tulang di pergelangan tangan kiri, tetapi juga retak tulang di tangan kiri dan luka-luka di bagian tubuh lainnya.

(diy)

Editor : Fuart