SURABAYA | ARTIK.ID - Lintas Raya Terpadu (LRT) Jakarta Bogor Depok Bekasi (Jabodebek) sebagai salah satu transportasi umum yang modern menjadi salah satu upaya pemerintah untuk mengurai kemacetan di ibukota.
Mendukung hal tersebut, dosen Departemen Desain Produk Industri (Despro) Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Dr Agus Windharto DEA dipercaya menjadi desainer untuk bagian eksterior dan interior kereta penumpang di LRT Jabodebek ini.
Baca Juga: Guru Besar ITS Kembangkan BBM Alternatif dari Inovasi Batubara
Agus menjelaskan, pengerjaan desain ini diawali dengan analisis stakeholder untuk mengetahui kebutuhan dari setiap pihak yang terlibat. Hal ini dilakukan untuk mengetahui batasan-batasan yang perlu diaplikasikan ke dalam desain agar sesuai dengan permintaan dari target yang disasar.
“Informasi ini nantinya akan berdampak besar terhadap keseluruhan desain ataupun fitur yang akan dibuat,” bebernya., dalam rilis yang diterima, Rabu (16/8/2023).
Menurut Agus, pembuatan desain interior juga mengutamakan sisi ergonomis dan kenyamanan penumpang tak terkecuali bagi pengguna kursi roda. Beberapa pengaturan seperti lebar jalan maupun ruang untuk pergerakan kursi roda menjadi salah satu penentu tata letak ruangan di dalamnya.
“Antropometri penumpang menjadi salah satu pertimbangan yang menentukan tinggi ataupun posisi peletakkan akomodasi di kereta ini,” imbuhnya.
Aspek keselamatan juga menjadi salah satu pertimbangan utama pembuatan kereta penumpang ini. Hal tersebut menjadi penentu tata letak akomodasi serta aksesibilitas menuju ke pintu keluar.
“Bilamana terjadi kecelakaan ataupun kondisi darurat, kereta didesain agar penumpang dapat keluar dalam kurun waktu sesingkat-singkatnya,” tutur lulusan doktoral di Universite de Technologie De Compiegne (UTC), Prancis ini.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan LRT Jabodebek di Stasiun Cawang Jakarta
Perihal desain eksterior, Agus melanjutkan, pelbagai analisis dilakukan untuk mengetahui sifat dan kelayakan desain yang dibuatnya. Beberapa di antaranya seperti analisis aerodinamis, analisis geometri, analisis crash worthiness, hingga analisis kekuatan struktur kereta penumpang tak luput dari pengamatannya.
“Karena saling berhubungan, perbaikan desain dan pengulangan analisis terus dilakukan hingga mencapai titik ideal,” ucapnya.
Agus berharap LRT Jabodebek ini dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan masyarakat akan transportasi umum yang nyaman serta dapat membantu mengurai kemacetan yang ada selama ini. Agus juga menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung hilirisasi teknologi.
“Langkah ini menunjukkan bahwasanya pihak industri dan perguruan tinggi harus terhubung untuk memajukan pembangunan di Indonesia,” tutupnya.
Baca Juga: Pemkot Surabaya dan ITS Dirikan Perusahaan AMDK untuk Rakyat Miskin
Akan diresmikan 18 Agustus mendatang, penelitian yang dilakukan oleh Agus dan tim yang terdiri dari dosen dan alumni ITS serta pihak PT INKA ini juga masih memperoleh pembiayaan dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) RI saat itu.
Tak hanya itu, desain LRT yang dibuat sejak tahun 2018 hingga 2020 ini juga telah mendapatkan penghargaan Good Design Indonesia atau penghargaan karya desain terbaik di Indonesia pada tahun 2022 dari Kementerian Perdagangan RI.
(red)
Editor : Natasya