Akibat Terlalu Loyal ke Ukraina, Negara Eropa Tak Mampu Produksi Amunisi

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Eropa sedang mengalami defisit amunisi yang sangat tajam karena dukungan militernya yang terlalu royal ke rezim Kiev. Hal itu dilaporkan harian Italia La Repubblica pada hari Jumat, (02/06/2023)

Menurut surat kabar itu, antara lain, ada kekurangan peluru dan bahan peledak. Banyak ahli di Eropa yang mengatakan, Kiev tidak akan mampu meluncurkan serangan balasan yang sangat digembar-gemborkan sampai ia mengumpulkan persediaan yang cukup.

Baca Juga: Pertahanan Udara Rusia di Krimea Tembak Dua Rudal Balistik Grom-2 Milik Ukraina

Sementara itu AS telah menggandakan produksi senjatanya dari 200.000 menjadi 400.000 cangkang per tahun, yang diharapkan tahun 2025 mampu melampaui angka satu juta.

Baca Juga: Di Tengah Krisis, Washington akan Terus Mendukung Ukraina Melawan Rusia

Sedangkan di Eropa angkanya berada di level 50.000 saja. Menurut La Repubblica, pembiayaan yang disediakan oleh Brussel ditujukan untuk mengubah keadaan saat ini, namu demikian, tujuan menghasilkan satu juta peluru 155 mm "setiap 12 bulan tampaknya terlalu ambisius."

Sebelumnya, Perwakilan Tinggi UE untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan Josep Borrell mengatakan bahwa UE berencana untuk mengirimkan satu juta amunisi lagi ke Ukraina dalam 12 bulan ke depan.

Baca Juga: Ukraina Kembali Serang Fasilitas Sipil, Sehingga Kherson Terendam Banjir

"Sebanyak 24 negara UE telah bergabung dalam inisiatif untuk memperluas produksi peluru artileri 155 mm dengan 1 miliar euro dialokasikan untuk tujuan ini," ujarnya.

(diy)

Editor : Fuart