Ancaman Rawan Narkoba di Bali, BNN Gelar Pelatihan Life Skill di Kelurahan Kuta

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Pulau Bali merupakan destinasi tujuan wisata terbaik di Indonesia bagi turis asing maupun domestik. Selain keindahan alamnya wilayah ini tidak luput dari ancaman bahaya narkoba, terdapat 58 titik kawasan rawan narkoba yang membutuhkan perhatian khusus.

Saat ini upaya perang melawan narkoba tidak hanya mengandalkan BNN dan para penegak hukum saja, tetapi diperlukan peran serta dan komitmen dari berbagai pihak. Salah satu pendekatan yang dilakukan dalam perang melawan narkoba yaitu dengan melakukan pendekatan soft power approach.

Baca Juga: BNN Terima 21,2 Kilogram Sabu Hasil Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia

Pendekatan yang dilakukan tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga pengembangan pelatihan life skill kepada masyarakat di wilayah rawan narkoba.

Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan BNN RI memberikan pelatihan life skill dalam rangka pengembangan wirausaha bagi masyarakat perkotaan pada kawasan rawan dan rentan narkoba di Kelurahan Kuta, Kecamatan Kuta, Badung, Bali yang berlangsung pada hari Selasa-Kamis (20-22/9).

Kepala BNN Provinsi Bali, Drs. Gde Sugianyar Dwi Putra, S.H., M.Si., dalam sambutannya mengungkapkan bahwa kegiatan pengembangan kewirausahaan ini sangat diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah rawan narkoba tanpa harus terlibat dalam penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.

"Program ini diharapkan mampu merubah mindset masyarakat agar selalu waspada dan menyatakan perang terhadap narkoba dengan cara mengembangkan kewirausahaan, bekerja secara legal serta melaporkan segala bentuk kejahatan narkoba kepada BNN," ujar Kepala BNNP Bali.

Adapun, pelatihan pengembangan kewirausahaan selama tiga hari yang diselenggarakan Direktorat Pemberdayaan Alternatif Deputi Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN RI, antara lain membuat kue, roti dan makanan siap saji lainnya.

Baca Juga: Polres Karangasem Berikan Penghargaan untuk Kesuksesan Personel Satresnarkoba

"Melalui program pengembangan kewirausahaan ini, diharapkan dapat menjadi salah satu upaya terobosan guna memulihkan kawasan yang semula terindikasi rawan dan rentan narkoba menjadi kawasan yang aman dan produktif," tambah Gde Gde Sugianyar Dwi Putra.

Guna memaksimalkan pemasaran hasil produksinya, para peserta pelatihan diberikan akses layanan aplikasi e-commerce yang sudah disediakan oleh BNN, seperti www.tokostopnarkoba.bnn.go.id. Melalui aplikasi ini, produk yang dihasilkan dapat dipasarkan secara online ke seluruh wilayah Indonesia bahkan internasional.

Mengakhiri sambutan pelatihan life skill, Kepala BNNP Bali berpesan agar para peserta mampu melahirkan inovasi dan kreatifitasnya di bidang kewirausaan agar terbentuk masyarakat yang produktif dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba. Kedepannya, melalui proses yang berkelanjutan upaya ini dapat menghilangkan stigma negatif pada kawasan rawan narkoba.

Baca Juga: Dua Orang Gembong Narkoba di Bangka Selatan Dibekuk Polisi

Kegiatan pelatihan yang berlangsung selama tiga hari ini dihadiri langsung oleh Deputi Pemberdayaan Masyarakat, Drs. Tagam Sinaga, S.H., M.M. Dalam kesempatan tersebut, Tagam Sinaga memberikan peralatan dan bahan makanan kepada para peserta yang nantinya digunakan untuk pembuatan kue dan roti.

Lebih lanjut, Deputi Pemberdayaan Masyarakat yang didampingi Kepala BNNP Bali juga memantau para peserta pelatihan kewirausahaan serta mencicipi produk berupa kue dan roti yang sudah matang.

(ara)

Editor : Fuart