Baterai Metal Cair Ambri Lolos Sertifikasi UL 1973, Produksi di Ambang Mata

avatar Artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Ambri, sebuah perusahaan rintisan teknologi AS yang mengkomersialkan sistem penyimpanan energi berdasarkan baterai logam cair suhu tinggi, telah menerima sertifikasi kunci UL 1973.

Sertifikasi memverifikasi bahwa baterai yang digunakan dalam penyimpanan energi stasioner dan aplikasi tambahan untuk mobilitas dapat dengan aman dan tahan terhadap toleransi pada kondisi penyalahgunaan yang disimulasikan.

Baca Juga: MediaTek Siap Luncurkan Dimensity 9400 Lebih Awal dari Rencana, Saingi Snapdragon 8 Gen 4

Dengan begitu Baterai Metal Cair Ambri sudah begitu dekat dengan produksi dan pasar.

Teknologi penyimpanan energi dianggap penting untuk dimiliki di banyak pasar, terutama AS, dan memberi pengembang serta investor dan pemberi pinjaman kepercayaan diri dalam pilihan peralatan mereka. Pengujian Ambri dilakukan oleh UL Solutions.

Tes yang terlibat tidak menilai kinerja atau kualitas baterai atau sistem, tetapi mengevaluasi keamanan dan ketahanannya terhadap penyalahgunaan.

Standar utama lainnya yang berlaku untuk penyimpanan baterai termasuk kode kebakaran internasional, uji pelarian termal UL9540A dan NFPA855 dari Asosiasi Perlindungan Kebakaran Nasional AS.

Ambri mengatakan, saat ini sedang berupaya untuk mendapatkan sertifikasi kunci lainnya. 

“Dengan menilai, memvalidasi, dan mengonfirmasi elemen kunci yang mempertimbangkan keseluruhan sistem baterai, UL Solutions membantu mendukung komitmen Ambri terhadap keamanan dan kinerja sistem baterai. Kami berterima kasih kepada mereka karena telah mempercayakan kami untuk memenuhi janji itu,” kata manajer produk UL Solutions Maurice Johnson.

Menurutnya, UL 1973 mencakup kriteria keamanan baterai untuk banyak bahan kimia yang tersedia secara komersial dan bukan teknologi khusus.

Memang, standar telah diperbarui beberapa kali untuk mencakup berbagai jenis teknologi baterai dan literasi terbaru diterbitkan pada bulan Februari tahun ini.

Baca Juga: Robot PNS di Korea Selatan Diduga 'Bunuh Diri' Akibat Beban Kerja yang Terlalu Berat

'Komponen baterai Ambri termasuk anoda paduan kalsium cair, elektrolit garam cair dan partikel padat antinomi di katoda," imbuh Maurice.

Perusahaan teknologi ini merupakan spin-out dari laboratorium di Massachusetts Institute of Technology (MIT), tempat pendirinya Profesor Donald Sadoway bermarkas.

Sadoway mengatakan, dia mulai mengembangkannya sebagai teknologi berbiaya rendah menggunakan bahan baku yang tersedia secara luas.

"Itu akan jadi solusi yang mungkin untuk mitigasi krisis iklim," kata profesor ketika menerima penghargaan penemu pada bulan Juni.

Pada tahun 2021 Ambri mendapatkan pendanaan sebesar US$144 juta dalam Seri A, pada saat yang sama mengamankan kesepakatan pasokan jangka panjang untuk antimon dengan afiliasi investor.

Baca Juga: Xiaomi Uji Coba HyperOS 2.0, Menandakan Pengembangan HyperOS Sudah Dimulai

LSaat ini memperluas lokasi manufaktur di Massachusetts serta menambahkan pusat inovasi ke komplex. 

Perusahaan juga mengklaim beberapa kesepakatan besar ada di meja dengan pelanggan, produsen dan pengecer energi terbarukan, Earth & Wind di Afrika Selatan.

"Mereka memesan 300MW/1.400MWh sistem Ambri," imbuh Maurice.

Pada November 2020 lalu, Ambri mengumumkan kesepakatan untuk menempatkan 250MWh baterai logam cairnya ke dalam pengembangan pusat data baru di Nevada, AS untuk pengembang infrastruktur berkelanjutan TerraScale.

(ara)

Editor : Natasya