JAKARTA - Sejumlah wilayah di kabupaten di Provinsi Gorontalo kembali diterjang banjir, setelah sebelumnya banjir melanda beberapa desa yang berada di Kecamatan Tomilito Kabupaten Gorontalo Utara, pada awal September 2021 lalu. Kali ini banjir kembali terjadi di dua desa Kecamatan Bone, Kabupaten Bone Bolango, pada Rabu (8/9), pukul 10.00 waktu setempat.
Dilansir dari laman resmi BPBD Nasional, Hujan intensitas tinggi memicu banjir yang melanda dua desa, yaitu Desa Cendana Putih dan Ilohuuwa. Sebanyak 60 KK atau 238 jiwa terdampak dan satu jembatan terpantau rusak akibat banjir. Tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut, sedangkan pemutakhiran data kaji cepat masih dilakukan oleh BPBD setempat. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bone Bolango menginformasikan hujan deras terjadi sejak dini hari, pukul 04.00 hingga 10.00 WITA.
Baca Juga: Banjir Rendam 1.547 Rumah di Dua Kecamatan Gorontalo, 350 Jiwa Mengungsi
BPBD Kabupaten Bone Bolango telah melakukan penanganan darurat dengan melakukan distribusi bantuan logistik kepada warga terdampak. Mengantisipasi potensi banjir di wilayah itu, BPBD bekerja sama dengan pemerintah desa menyiapkan balai desa yang dapat sewaktu-waktu dapat digunakan sebagai pos pengungsian.
“Belum ada warga yang dievakuasi, tetapi kami telah menyiapkan balai desa setempat untuk tempat evakuasi sementara,” ujar Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bone Bolango Anita.
Di samping itu, para petugas BPBD yang dibantu instansi terkait lain, seperti TNI, Polri, dinas sosial, Tagana, aparat kecamatan dan desa, melakukan pembersihan material sampah yang terbawa oleh banjir tersebut.
Baca Juga: Banjir Melanda Tanggungharjo dan Penawangan, 250 Lebih Rumah Terendam
Berdasarkan pantauan inaRISK, Kecamatan Bone bukan wilayah yang berada pada kawasan bahaya banjir kategori sedang hingga tinggi. Kondisi ini perlu mendapatkan perhatian kepada pemerintah daerah untuk mengidentifikasi bahaya dan risiko ke depan. Namun demikian, wilayah Bone termasuk kabupaten dengan potensi bahaya tanah longsor pada kategori sedang hingga tinggi. Sedangkan pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kecamatan Bone berada pada potensi gerakan tanah dengan kategori menengah hingga tinggi. Kondisi topografi dan curah hujan tinggi menjadi indikator yang patut diwaspadai saat memasuki musim hujan September ini.
Sementara itu, terdapat 12 kecamatan di kabupaten Bone Bolango yang berada pada potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi.
Baca Juga: Hujan Lebat di Mandaling Mengakibatkan Banjir, Puluhan Korban Mengungsi
Menyikapi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, prakiraan awal musim hujan pada tahun ini, wilayah Gorontalo diprediksi memasukinya pada bulan September hingga November 2021. Prakiraan dini cuaca BMKG mencatat wilayah Gorontalo berpotensi hujan lebat yang disertai petir atau kilat serta angin kencang pada dua hari ini, 9 – 10 September 2021.
Menghadapi musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang. Kesiapsiagaan komunitas dapat membantu dalam menginformasikan peringatan dini melalui kearifan lokal yang hidup dimiliki, seperti menginformasikan curah hujan tinggi yang berada di hulu kepada mereka yang tinggal di kawasan yang lebih rendah atau hilir.
Editor : Fudai