Ganjar Terpana Waktu Kunjungi Rumah Produksi Biola Bambu Mbah Min

avatar Artik

Kudus, wb - Belasan tahun sudah Ngatmin atau akrab disapa Mbah Min membuat biola berbahan baku bambu. Bahan baku unik yang dipilih Mbah Min ternyata mampu membuat biola karyanya dikenal banyak orang bahkan sampai mendapatkan pesanan dari luar negeri.

Baca Juga: Menjelang Lebaran, Bupati Jember dan Wakilnya Sidak Pasar

Baca Juga: Laka di di Desa Terban Kudus, Pemotor Masuk ke Kolong Truk

Hal itu juga yang membuat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyempatkan diri untuk berkunjung ke rumah Mbah Min di Japan Wetan, Desa Japan, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus, Rabu (12/5/2021). Di rumah yang berada di lereng Gunung Muria itu, Mbah Min biasa memproduksi biola dari bahan bambu dan bahan kayu.

Sayang, saat Ganjar berkunjung, Mbah Min sedang pergi mengantar pesanan biola. Di rumah itu Ganjar bertemu dengan istri Mbah Min yaitu Sri Sudarwati.


Sudarwati menceritakan, Mbah Min sudah mulai membuat biola dari bahan baku bambu sejak 2009. Sebelumnya Mbah Min hanya pengrajin ukir kayu yang bekerja di Jepara. Namun begitu bertemu dengan seorang teman dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Mbah Min mulai membuat biola dari bambu.

“Dulu kerja ukir kayu di Jepara. Teman dari IPB itu mau mengembangkan alat musik biola, lalu suami saya didukung untuk membuat biola bambu,” ujarnya kepada Ganjar.

Berawal dari hal itu, lanjut Sudarwati, biola bambu karya Mbah Min mulai dikirim ke berbagai tempat. Mulai pesanan dari IPB sendiri sampai ada pesanan dari Hongkong dan Malaysia. Selama ini Mbah Min hanya melayani pesanan yang masuk. Biasanya dipesan melalui daring.

Baca Juga: Bupati Kudus Pastikan Proses Seleksi JPT Berlangsung Transparan

img-20210512-wa0038img-20210512-wa0038

“Yang rutin itu pesanan dari IPB dulu. Ini baru merintis untuk produksi massal. Kesulitannya selama ini memang penjualan,” katanya.

Terkait proses pembuatan, satu biola bisa dikerjakan dalam waktu tercepat selama satu hari. Proses yang lama adalah saat mengeringkan bambu karena bisa mencapai enam bulan untuk mendapatkan bahan bambu terbaik. Semua prosesnya dikerjakan secara manual.

“Semua manual. Selain dari bambu juga buat yang dari kayu, ada juga biola elektrik. Semua bahan diambil di pasar lokal,” ujarnya.

Baca Juga: Ditemukan Perempuan Mengapung Tak Bernyawa di Sungai Karangrowo Kudus

Ganjar yang berkunjung ke rumah Mbah Min sempat melihat beberapa koleksi biola bambu dan kayu. Menurutnya, biola bambu karya Mbah Min tersebut merupakan karya keren bahkan menjadi satu-satunya dari Kudus. Bagi yang ingin memiliki karya biola bambu itu bisa langsung menghubungi Mbah Min atau datang langsung ke rumah sekaligus tempat produksinya.
“(Biola) ini dari bambu. Saya kira ini pertama yang ada dan istimewanya ini dari Kudus. Biola dari bambu ini keren. Lalu ada juga yang dari kayu. Ternyata keterampilan awal Pak Ngatmin (Mbah Min) itu ukir kayu. Dari keterampilan itu dan dibantu dari IPB maka jadilah alat musik dari bambu ini,” katanya.

Baca Juga: Pemkot Surabaya Gagas Sister School, 60 Sekolah Tergabung di Dalamnya

(*)

Editor : Fudai