SURABAYA — PSSI Jawa Timur dinilai membutuhkan figur pemimpin visioner yang mampu menyesuaikan arah organisasi dengan dinamika sepak bola modern. Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, Arif Fathoni, yang menilai transformasi tata kelola federasi sepak bola di tingkat provinsi kini menjadi kebutuhan mendesak.
Baca Juga: APBD Surabaya 2026 Resmi Diketok Palu: Saatnya Rakyat Merasakan Hasilnya!!
Toni (sapaan akrabnya) mengatakan, era sepak bola industri menuntut klub dan federasi bergerak lebih profesional, transparan, dan adaptif. Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas kompetisi sekaligus memperkuat pembinaan usia dini di seluruh daerah.
“Klub-klub di berbagai daerah, termasuk di Jatim, sudah memasuki fase pengelolaan modern yang menuntut profesionalisme dan transparansi,” tutur Toni, Pada Warta Artik.id Selasa (02/12).
Ia menegaskan, federasi daerah tidak boleh tertinggal. PSSI Jatim harus ikut berbenah agar mampu menciptakan ekosistem kompetisi yang sehat, fair, serta mendukung lahirnya talenta-talenta masa depan.
“Semua klub sedang berbenah menyongsong era sepak bola industri. Federasi juga harus bertransformasi,” imbuhnya.
Lebih jauh, Legislator dari Partai Golkar Surabaya itu, menilai pemimpin PSSI Jatim berikutnya idealnya berasal dari kalangan profesional dengan rekam jejak manajerial yang kuat dan jejaring luas. Figur dengan karakter seperti itu diyakininya mampu menghidupkan organisasi dan membawa federasi ke arah yang lebih modern.
Dalam konteks ini, Toni menyebut Raja Siahaan sebagai sosok yang memenuhi kriteria tersebut.
“Dengan segudang pengalaman di berbagai bidang usaha, Mas Raja Siahaan punya kemampuan membawa PSSI Jatim menjadi organisasi yang modern, transparan, dan inklusif,” ungkapnya.
Kepemimpinan yang akuntabel akan berpengaruh besar pada penguatan pembinaan usia dini serta penciptaan fondasi sepak bola Jatim yang lebih kokoh.
Baca Juga: Lewat FGD, SMSI Surabaya Kobarkan Semangat Pemuda Bangun Kota di Era Digital
Ia berharap proses pemilihan pengurus PSSI Jatim berjalan baik dan melahirkan pemimpin yang benar-benar berdedikasi.
“Semoga Allah SWT memudahkan perjuangan Mas Raja dalam mendapatkan hati para pemilik suara dan menjadikan PSSI Jatim role model pengembangan sepak bola industri, sekaligus kawah candradimuka talenta masa depan,” pungkasnya.
Raja Siahaan dikenal sebagai figur visioner di bidang olahraga dan bisnis. Ia adalah motor di balik transformasi Patriots Group, perusahaan yang sejak 2015 berkembang menjadi jaringan bisnis kolaboratif dengan lebih dari 500 afiliasi lintas sektor.
Dengan pengalaman manajerial mumpuni dan jejaring nasional yang luas, Raja membawa visi besar: memperkuat ekosistem sepak bola Jawa Timur melalui kolaborasi, peningkatan tata kelola, modernisasi federasi, serta penguatan pembinaan usia dini.
Menurutnya, kemajuan sepak bola daerah tidak bisa dilakukan sendiri, melainkan membutuhkan kerja sama antarelemen,mulai klub, pelatih, akademi, perangkat daerah, hingga pelaku usaha.
Baca Juga: Dari Aktivisme ke Parlemen, Arif Fathoni Buktikan Politik Jadi Ladang Pengabdian
Slogannya, “Semangat Kebersamaan PSSI Jatim Makin Berjaya”, menjadi cerminan keyakinannya bahwa kolaborasi adalah kunci kejayaan sepak bola Jatim.
Ketua PSSI Jatim, Ahmad Riyadh, sebelumnya menegaskan bahwa seluruh tahapan penjaringan dan pemilihan ketua akan digelar secara terbuka dan transparan. Kesempatan mencalonkan diri terbuka bagi siapa pun yang memenuhi persyaratan, baik dari internal organisasi maupun tokoh-tokoh yang peduli pada masa depan sepak bola Jawa Timur.
“Kita harus menghargai siapa saja yang mau maju. Mereka sudah mau meluangkan waktu dan tenaga,” terangnya.
Riyadh menambahkan, PSSI Jatim ingin memastikan proses pemilihan berlangsung demokratis, bebas dari keberpihakan, dan mengedepankan integritas.
"ketua baru nantinya mampu membawa PSSI Jatim melangkah lebih progresif,baik dalam pembinaan pemain muda, peningkatan kualitas kompetisi, maupun penguatan infrastruktur sepak bola daerah," tandasnya. (Rda)
Editor : rudi