Lewat PIP, PDIP Surabaya Ringankan Beban Pendidikan Siswa dari Keluarga Tidak Mampu

Yordan M bataragoa plt ketua DPC PDIP Surabaya langsung Membagikan bantuan pada siswa. (Doc.alam)
Yordan M bataragoa plt ketua DPC PDIP Surabaya langsung Membagikan bantuan pada siswa. (Doc.alam)

SURABAYA – Tak sekadar jargon, kepedulian PDI Perjuangan Surabaya terhadap dunia pendidikan kembali dibuktikan. Kali ini, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) disalurkan langsung kepada siswa dari keluarga tidak mampu di Kecamatan Asemrowo dan Krembangan, Minggu (24/08).

Ratusan siswa SD dan SMP menerima bantuan yang menyasar langsung kebutuhan dasar pendidikan—mulai dari seragam, sepatu, hingga perlengkapan sekolah lainnya.

Baca Juga: Gali Ilmu Legislatif, Fakultas Hukum UPN Jatim Sambangi DPRD Surabaya

Plt Ketua DPC PDIP Surabaya, Yordan M. Bataragoa, mengingatkan agar bantuan tersebut tidak disalahgunakan. Menurutnya, bantuan ini adalah bentuk nyata keberpihakan partai terhadap masa depan anak-anak Surabaya.

“Gunakan untuk sekolah, jangan sampai dipakai untuk hal lain. Ini untuk masa depan anak-anak kita agar bisa belajar tanpa beban biaya,” tegas Yordan.

Legislator DPRD Jawa Timur itu juga menambahkan bahwa penyaluran dilakukan dengan pendampingan ketat agar tepat sasaran dan memberi dampak nyata.

Turut hadir dalam kegiatan di Kecamatan Krembangan, Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Budi Leksono, menyebut bahwa PIP adalah bagian dari "gerakan kerakyatan" yang terus dijalankan partai.

“Alhamdulillah penyaluran berjalan lancar. Hanya dua anak yang terkendala karena masalah data. Selebihnya, semua tepat sasaran,” ungkap Buleks, sapaan akrabnya.

Ia juga menegaskan, orang tua harus bijak dalam menggunakan dana bantuan ini, agar benar-benar menunjang kebutuhan belajar anak-anak mereka.

“Bantuan ini bukan untuk orang tua. Ini hak anak. Gunakan untuk seragam, alat tulis, dan kebutuhan sekolah lainnya,” tegasnya lagi.

Baca Juga: Buleks Nilai Digitalisasi Layanan Publik, Perkuat Daya Tarik Investor di Surabaya

Program PIP ini merupakan hasil perjuangan aspiratif Mbak Puti Guntur Soekarno, anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, yang kemudian disalurkan melalui DPC PDIP Surabaya hingga ke tingkat PAC.

“Ini bukan sekadar program. Ini adalah bentuk nyata kerja gotong royong untuk pendidikan yang lebih adil,” tutur Buleks.

Melalui PIP, siswa dari keluarga miskin atau rentan miskin menerima bantuan dalam bentuk uang tunai—dengan besaran yang disesuaikan jenjang pendidikan :

Rp450 ribu per tahun untuk SD

Baca Juga: Refleksi Kudatuli di Surabaya PDI Perjuangan Kobarkan Semangat Perjuangan dan Kesetiaan Tanpa batas

Rp750 ribu per tahun untuk SMP

Rp1,8 juta per tahun untuk SMA

PDI Perjuangan menegaskan program seperti ini tak berhenti di satu titik. Komitmen berkelanjutan menjadi kunci agar semakin banyak anak yang terbantu, dan tidak ada lagi yang harus berhenti sekolah karena alasan biaya.

“Kami ingin memastikan, setiap anak punya kesempatan yang sama untuk belajar dan meraih masa depan,” pungkas Yordan. (Rda) 

Editor : rudi