SURABAYA – Ramai kabar pengibaran mural One Piece menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) , anggota Komisi D DPRD Surabaya, Abdul Malik, menggelorakan ajakan penuh makna kepada warga Kota Pahlawan: hormati perjuangan para pahlawan, jaga marwah Merah Putih!
Mengutip semangat heroik para pejuang yang rela menumpahkan darah, air mata, bahkan nyawa demi tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca Juga: Abdul Malik Nilai "Kamis Mlipis" Langkah Strategis Revitalisasi Budaya Lewat Dunia Pendidikan
Abdul Malik menegaskan pentingnya menanamkan rasa hormat dan nasionalisme dalam setiap langkah kehidupan berbangsa.
Ajakan ini sejalan dengan surat edaran Wali Kota Surabaya yang menegaskan larangan pengibaran bendera Merah Putih berdampingan dengan bendera lain dalam satu tiang.
"Aturan tersebut bukan sekadar formalitas, melainkan bentuk nyata penghormatan terhadap simbol pemersatu bangsa," tuturnya pada Warta Artik.id Sabtu (09/08).
Sebagai bukti nyata kecintaan pada tanah air, Legislator Fraksi PDI Perjuangan DPRD Surabaya itu turun langsung ke tengah masyarakat. membagikan bendera Merah Putih kepada para relawan lintas komunitas di Surabaya, sebuah aksi yang menyentuh hati dan membangkitkan semangat persatuan.
Baca Juga: Abdul Malik Tinjau Puskesmas wonokusumo dorong Peningkatan layanan demi kesehatan warga
"Bukan sekadar seremoni. Ini adalah seruan moral untuk kembali meneguhkan semangat nasionalisme. Mengibarkan Merah Putih bukan hanya tradisi, tapi bentuk penghormatan kepada mereka yang telah gugur demi kemerdekaan," tegas Abdul Malik penuh semangat.
Dengan lantang, ia mengajak seluruh warga untuk menjadikan bulan kemerdekaan sebagai momentum memperkuat rasa bangga terhadap identitas bangsa.
"Penghormatan kepada sang Saka Merah Putih adalah bagian dari penghormatan kita kepada para pahlawan yang telah berjuang tanpa pamrih. Mari kita jaga dan kibarkan Merah Putih dengan penuh kebanggaan," jelasnya.
Baca Juga: Imam Syafi'i menilai Tidak Ada Pelanggaran Etik Terkait Laporan Apartemen 88 Avenue
"Surabaya dikenal sebagai kota pahlawan, tanggung jawab moral ada di pundak kita, jangan sampai marwah itu tercoreng karena manipulasi budaya belaka," Tutup Abdul Malik. (Rda)
Editor : rudi