SURABAYA— Kota Surabaya kembali mencatatkan langkah progresif. Melalui gebrakan Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Koperasi Merah Putih resmi berdiri sejak 10 Juni lalu dan menjadi yang tercepat di Jawa Timur dalam merealisasikannya.
Kepala Dinkopdag Febrina Kusumawati menyampaikan pembentukan koperasi ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah, warga, dan forum masyarakat.
Baca Juga: Bukan Jawaban Tapi Amarah Armuji Meledak Didepan Wartawan
"Ini bukan hasil penunjukan sepihak. Semua lahir dari forum, disepakati bersama, lalu ditindaklanjuti dengan akta notaris," jelasnya pada Warta Artik.id Rabu (06/08).
Setelah koperasi terbentuk, Pemkot langsung menggandeng lurah dan camat untuk menggali potensi ekonomi lokal.
“Kita ajak mereka berpikir: apa potensi ekonomi di kampungnya? Ada penjual lumpia? Ya, pasti butuh LPG. Nah, itu kita bantu koneksi ke Pertamina,” tambahnya.
Baca Juga: Surabaya Siap Hadapi Tantangan Fiskal, Skala Prioritas Program Rakyat Tetap Jalan
Konsep Koperasi Merah Putih bukan sekadar simpan pinjam, melainkan mendorong warga untuk berdaya secara ekonomi melalui kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan riil lingkungan. Mulai dari penyediaan bahan pokok, gas, hingga pembayaran layanan seperti pajak dan cicilan kendaraan bermotor.
Anggota koperasi akan berperan aktif dengan menyetorkan simpanan pokok dan wajib, yang menjadi modal awal perputaran ekonomi koperasi. Selain itu, koperasi juga akan bermitra dengan berbagai pihak seperti Bulog, bank, dan vendor penyedia barang atau jasa.
Baca Juga: Disaat Pokir DPRD Terabaikan, Aspirasi Rakyat Hanya Sebatas Hiasan Anggaran
"Modal bukan masalah utama. Yang terpenting adalah pengurus koperasi punya perencanaan bisnis yang jelas dan sesuai kebutuhan kampungnya juga koperasi ini berpeluang besar mendapatkan akses pembiayaan lunak dari bank-bank nasional yang tergabung dalam Himbara," tuturnya.
"Kehadiran Koperasi Merah Putih adalah bentuk nyata semangat gotong royong dalam bidang ekonomi. “Kami ingin koperasi ini jadi solusi lokal berbasis kekuatan warga. Kalau semua wilayah bergerak, Surabaya akan makin tangguh,” pungkasnya. (Rda)
Editor : rudi