Juni, Bulan Bersejarah Bagi Bung Karno dan Bangsa Indonesia Kata Baktiono

Baktiono Politisi PDI Perjuangan Surabaya.
Baktiono Politisi PDI Perjuangan Surabaya.

SURABAYA – Anggota Komisi B DPRD Kota Surabaya, Baktiono, menegaskan bulan Juni layak dijuluki sebagai Bulan Bung Karno karena memiliki sejumlah peristiwa penting yang berkaitan erat dengan tokoh proklamator Republik Indonesia tersebut.

Menurut Baktiono, bulan Juni menyimpan tiga momen bersejarah: 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, 6 Juni sebagai hari kelahiran Bung Karno, dan 20 Juni sebagai hari wafatnya. 

Baca Juga: Baktiono Dukung Koperasi Merah Putih Namun Tidak Untuk Konglomerasi

"Ketiga tanggal ini menunjukkan betapa istimewanya bulan Juni bagi bangsa Indonesia, khususnya dalam konteks sejarah perjuangan kemerdekaan," tuturnya pada warta Artik.id Senin(02/06).

Ia menjelaskan bahwa pengakuan terhadap 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila kini telah menjadi kesepakatan nasional. Pada tanggal tersebut tahun 1945, Bung Karno untuk pertama kalinya memaparkan gagasan tentang dasar negara dalam sidang BPUPK. 

“Itu bukan hanya usulan PDI Perjuangan, tapi sudah menjadi bagian dari sejarah bangsa,” kata Baktiono.

Politisi Partai PDI Perjuangan itu juga menyebutkan, pada masa perumusan dasar negara, banyak tokoh bangsa yang menawarkan ideologi masing-masing, mulai dari komunisme, sosialisme hingga ideologi Islam.

 Namun, Bung Karno mampu merangkum nilai-nilai luhur bangsa Indonesia ke dalam satu kesatuan yang disebut Pancasila.

“Beliau menggali, bukan menciptakan. Nilai-nilai itu sudah ada sejak masa Majapahit dan terbukti mampu mempersatukan nusantara,” jelasnya.

Baca Juga: Ketua DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono Dipecat dari Ketua DPC PDIP Surabaya Sebab Masalah Keuangan

Baktiono mengkritik upaya pengaburan sejarah oleh rezim Orde Baru, termasuk soal tempat kelahiran Bung Karno yang sempat dipindahkan secara naratif ke Blitar. Ia menjelaskan Bung Karno lahir di Surabaya, di kawasan Pandean Gang IV, dari pasangan Raden Sukemi dan Ida Ayu Nyoman Rai.

 “Kami sudah menelusuri dokumen dan jejak sejarah, termasuk ke ITB. Fakta menunjukkan beliau lahir di Surabaya,” ungkapnya.

Untuk mengenang dan merayakan jasa Bung Karno, berbagai kegiatan digelar sepanjang bulan Juni, seperti upacara Hari Lahir Pancasila, lomba pidato, hingga kegiatan sosial bersama masyarakat. 

“Kita tidak sekadar memperingati, tapi juga mengisi bulan ini dengan aktivitas positif,” ucapnya.

Baca Juga: Baktiono Menilai Penahanan Ijazah Picu Kemiskinan Baru di Kota Surabaya

Ia berharap bulan Juni bisa dihargai setara dengan bulan Agustus, yang dikenal sebagai bulan kemerdekaan. “Jika Agustus adalah momentum proklamasi, maka Juni adalah titik awal lahirnya fondasi bangsa melalui Pancasila,” kata Baktiono.

Baktiono menyampaikan pesan inspiratif kepada generasi muda. Ia mengutip kalimat Bung Karno: “Beri aku sepuluh pemuda yang bersemangat dan revolusioner, maka akan kuguncang dunia.” 

"anak muda masa kini harus meneladani semangat itu dengan kerja keras, ideologi yang kuat, dan keberanian berpikir maju,"pungkasnya. (Rda)

 

Editor : rudi