JAKARTA - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mulai menunjukkan sikap yang lebih lunak terkait perang dagang yang berkepanjangan dengan China. Dalam rapat kabinet bersama para menterinya, Trump menyampaikan harapan besar agar kedua negara bisa segera mencapai kesepakatan dagang.
Trump menegaskan, penerapan tarif impor tinggi terhadap produk-produk asal China dilakukan sebagai respon atas defisit perdagangan yang terlalu besar dan telah berlangsung lama. Ia menilai, praktik perdagangan China selama ini telah merugikan Amerika Serikat.
Baca Juga: Beijing Naikkan Tarif hingga 125% sebagai Balasan terhadap Kebijakan Dagang Trump
"Kita lihat saja nanti bagaimana perkembangan dengan China. Kami sangat ingin mencapai kesepakatan. China telah memanfaatkan negara kita selama bertahun-tahun, mereka telah menipu kita dengan cara yang luar biasa — sampai-sampai sulit dipercaya mengapa hal ini bisa dibiarkan terjadi begitu lama," ujar Trump, seperti dikutip dari YouTube Fox News, Jumat (11/4).
Sebelumnya, sejak awal masa kepemimpinannya, Trump memberlakukan tarif impor sebesar 20 persen untuk produk China. Kebijakan ini terus berlanjut, bahkan tarif ditingkatkan menjadi 34 persen pada Rabu (3/4), seiring penerapan tarif serupa terhadap banyak negara, termasuk Indonesia.
Namun, China tak tinggal diam. Negeri Tirai Bambu itu membalas dengan menerapkan tarif balasan sebesar 34 persen terhadap seluruh produk asal Amerika Serikat. Ketegangan semakin memanas ketika Trump kembali menaikkan tarif menjadi 50 persen, yang kemudian dibalas China dengan tarif yang sama hingga mencapai 84 persen.
Baca Juga: Kebijakan Prabowo Picu Kekhawatiran Arus Keluar Dana Orang Kaya Indonesia ke Luar Negeri
Puncaknya, ketika Trump mengumumkan penundaan penerapan tarif untuk 75 negara pada Rabu (8/4), justru khusus untuk China, tarif impor malah dinaikkan hingga 125 persen. Trump menganggap langkah ini sebagai upaya untuk memperbaiki ketimpangan dan kecurangan dalam perdagangan global.
"Inilah yang harus kami lakukan. Kami sedang memperbaiki semuanya, melakukan reset ulang, dan saya yakin pada akhirnya kami bisa membangun hubungan dagang yang jauh lebih sehat," tegas Trump.
Meski tensi perdagangan meningkat, Trump tetap menyatakan bahwa hubungannya dengan Presiden China, Xi Jinping, terjalin dengan baik.
Baca Juga: Menkeu ASEAN Bahas Perang Dagang Global, Sri Mulyani Tegaskan Indonesia Siap Hadapi Guncangan
"Saya sangat menghormati Presiden Xi. Dalam arti tertentu, kami sudah menjadi teman cukup lama. Dan saya percaya pada akhirnya kami bisa mencapai kesepakatan yang menguntungkan bagi kedua negara. Saya sangat menantikannya," pungkas Trump. (red)
Editor : Fudai