Rupiah Tembus Rp17.000 per Dolar AS, Catat Rekor Terendah Sepanjang Sejarah

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah, bahkan telah menembus level Rp17.000 per dolar AS di pasar non-deliverable forward (NDF).

Berdasarkan data Refinitiv, pada Minggu (7/4) pukul 08:10 WIB, rupiah tercatat berada di posisi Rp17.059/US$, menjadi level terendah sepanjang sejarah.

Baca Juga: Prabowo Subianto Tanggapi Tarif 32 Persen dari AS Lewat Wawancara Khusus Bersama 7 Media Nasional

Pelemahan ini terjadi setelah dolar AS menguat, didorong oleh rilis data ketenagakerjaan AS atau non-farm payroll (NFP) yang mencatatkan hasil jauh di atas ekspektasi.

Pada Maret 2025, NFP menunjukkan penambahan 228.000 lapangan kerja, jauh melampaui estimasi konsensus sebesar 135.000.

Kuatnya data tenaga kerja ini membuat bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed), menunda rencana pemangkasan suku bunga.

The Fed menyatakan bahwa penurunan suku bunga tidak akan terjadi dalam waktu dekat, apalagi dengan kondisi inflasi yang masih tinggi.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik dan kekhawatiran perang dagang turut menambah tekanan pada rupiah.

Baca Juga: Prabowo Larang Pejabat untuk Tidak Beropini Pribadi Terkait Kebijakan Tarif Baru AS

Kebijakan tarif impor dari Presiden AS Donald Trump dikhawatirkan memicu perang dagang yang bisa mengganggu stabilitas ekonomi global.

Sementara itu, eskalasi konflik di Ukraina kembali terjadi, dengan serangan misil Rusia ke Kryvyi Rih pada Jumat (4/4) yang menewaskan 18 orang, tentu hal itu membuat rupiah semakin depresi.

Ekonom Ibrahim menyatakan bahwa rencana The Fed untuk menurunkan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini tampaknya sulit terwujud.

Hal ini menjadi faktor pendorong penguatan indeks dolar secara signifikan. Ia juga menyoroti bahwa ketegangan geopolitik yang belum mereda memperburuk tekanan terhadap rupiah.

Baca Juga: Ini 10 Komoditas Ekspor RI ke AS yang Terancam Tarif Baru Trump

Dalam menghadapi situasi ini, Bank Indonesia (BI) diharapkan melakukan intervensi di pasar spot untuk menstabilkan nilai tukar.

Menurut Ibrahim, BI kemungkinan akan melakukan triple intervention pada perdagangan hari Senin (7/4), meskipun ia pesimistis dampaknya akan signifikan.

Ibrahim memperkirakan rupiah akan dibuka di kisaran Rp17.050 per dolar AS pada awal perdagangan hari ini.

Editor : Fudai