GIANYAR - Dalam rangka menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1947, Prajuru Desa Adat Batuyang menyampaikan ucapan selamat serta pesan spiritual kepada seluruh krama desa dan umat Hindu di Bali. Nyepi bukan sekadar pergantian tahun dalam kalender Caka, tetapi juga momen sakral untuk merenung, menyucikan diri, dan memperkuat harmoni antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi Wasa.
Baca Juga: Pemkab Jembrana Gelar Tawur Kesanga di Catus Pata, Harmoni Alam dan Introspeksi Diri Jelang Nyepi
Bendesa Adat Batuyang, Guru Made Sukarta, mengajak seluruh umat untuk merenungkan makna Nyepi sebagai jalan menuju keseimbangan hidup.
"Hari Raya Nyepi bukan hanya tentang hening dan sunyi, tetapi juga kesempatan bagi kita semua untuk kembali ke dalam diri, membersihkan pikiran, menenangkan hati, dan menyelaraskan langkah kita dengan alam semesta. Lewat Catur Brata Penyepian, kita diajak untuk menahan diri, menata hati, serta memperkuat kesadaran spiritual," ujar Guru Made Sukarta.
Ia juga menekankan bahwa Nyepi bukan hanya tradisi keagamaan, tetapi juga cerminan filosofi kehidupan yang relevan dalam menghadapi dinamika zaman. Dalam era modern yang penuh hiruk-pikuk, Nyepi menjadi pengingat akan pentingnya keseimbangan antara aktivitas duniawi dan ketenangan batin.
Baca Juga: Komisi VI DPR RI Apresiasi Kesiapan PLN Bali Jelang Nyepi dan Dukung Infrastruktur Listrik
"Saat seluruh dunia bergerak begitu cepat, Nyepi memberi kita kesempatan untuk sejenak berhenti, menyadari hakikat keberadaan, serta meresapi kebersamaan dalam diam. Melalui tapa brata ini, kita diajak untuk lebih bijaksana dalam menjalani hidup," tambahnya.
Selain itu, Prajuru Desa Adat Batuyang berharap momentum Nyepi ini dapat mempererat persaudaraan antarumat beragama, menjaga keharmonisan sosial, serta menjadi titik awal bagi kehidupan yang lebih baik di tahun mendatang.
Baca Juga: I Wayan Tagel Winarta; Selamat Hari Raya Nyepi dan Idul Fitri: Merajut Kedamaian dalam Keheningan
"Mari kita semua menjalani Hari Raya Nyepi dengan penuh kesadaran, ketulusan, dan keikhlasan. Semoga kedamaian dan keberkahan selalu menyertai kita semua, dan Bali tetap lestari dalam nilai-nilai luhur ajaran dharma," tutup Guru Made Sukarta.
Selamat Nyangra Rahina Nyepi Tahun Caka 194, semoga ketenangan dan cahaya kebijaksanaan selalu menyertai setiap langkah kita. Om Shanti, Shanti, Shanti Om. (*)
Editor : LANI