JAKARTA | ARTIK.ID - PT Kereta Api Indonesia (KAI) terus memperkuat upaya keselamatan perjalanan kereta api dengan rutin melakukan pengecekan kesehatan pada awak sarana perkeretaapian. Hingga Agustus 2024, KAI telah mengoperasikan lebih dari 53 ribu perjalanan kereta barang, 416 ribu perjalanan kereta penumpang, serta ribuan perjalanan KRL, KA Bandara, dan LRT Jabodebek.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, Minggu (22/9) mengatakan, bahkan perjalanan kereta cepat Whoosh juga telah mencapai 11.883 perjalanan hingga pertengahan September.
Baca Juga: Volume Penumpang di Stasiun Pasar Senen Membeludak, KAI Lakukan Revitalisasi
Anne Purba menegaskan pentingnya menjaga konsistensi budaya keselamatan dalam operasional kereta.
"Selain pemeriksaan kesehatan rutin bagi masinis dan asisten masinis, KAI juga melakukan pengecekan kesehatan serta tes narkoba untuk petugas lainnya, seperti petugas layanan kereta, teknisi, dan pengatur perjalanan kereta api," kata Anne.
Baca Juga: Mati Suri 20 Tahun, PT KAI Akan Reaktivasi Jalur Kereta Kalisat Panarukan
Dia menjelaskan bahwa lima budaya keselamatan kerja harus dipegang teguh oleh seluruh insan KAI, yaitu patuh prosedur kerja, briefing sebelum bekerja, penggunaan alat pelindung diri, peduli lingkungan kerja, dan melaporkan potensi bahaya.
Untuk mendukung pelaporan potensi bahaya, KAI telah mengembangkan platform digital Safety Railways Information (SRI).
Baca Juga: PT KAI Gelar Upacara Tabur Bunga Peringati HUT ke 79 di TMP Cikutra Bandung
"Platform ini memungkinkan pegawai melaporkan kondisi mencurigakan secara cepat, sehingga dapat meminimalkan risiko dan meningkatkan keselamatan operasional," ungkapnya.
Dengan memanfaatkan teknologi melalui SRI, KAI berupaya mengoptimalkan keamanan bagi pelanggan dan seluruh pihak yang terlibat dalam perjalanan kereta api.
Editor : Fudai