JAKARTA | ARTIK.ID - Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI), Marthinus Hukom, mengadakan audiensi dengan Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi, di Gedung Utama Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, pada Senin (22/7).
Pertemuan ini bertujuan memperkuat kerja sama dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) serta membahas isu terkini terkait masalah narkotika.
Baca Juga: BNN Gelar Bimbingan Teknis Arsip Digital untuk Tingkatkan Pengelolaan Arsip Elektronik
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNN RI didampingi oleh Deputi Pemberantasan, I Wayan Sugiri, Direktur Intelijen Deputi Bidang Pemberantasan, Alexander Sabar, serta Direktur Kerja Sama Deputi Bidang Hukum dan Kerja Sama, Aria Wibisono.
Baca Juga:
- Kunjungan Kerja ke Surabaya, Jokowi Buka Konferensi Internasional Cocotech 2024
- Pemkot Dukung Reklamasi PSN Pantai Kenjeran, Eri Cahyadi Sebut Tidak Tahu Soal PT Granting Jaya
- KUA PPAS Surabaya Barubah, Eri Cahyadi Sebut Tetap Prioritas Pendidikan dan Kesehatan
- Kisruh di PWI Pusat, PWI Jatim Didemo Puluhan Wartawan, Desak PWI Segera KLB
Sementara Menlu Retno didampingi oleh Dirjen Asia Pasifik dan Afrika, Abdul Kadir Jailani, serta Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler, Judha Nugraha.
Menlu Retno menyampaikan perkembangan situasi dan koordinasi narkotika di Indonesia yang saat ini menjadi pasar bagi bandar narkotika, sehingga membutuhkan kolaborasi untuk mengatasinya.
"Kementerian Luar Negeri mendukung seluruh upaya BNN dalam mengatasi hal tersebut," kata Retno.
Baca Juga: Dengan MI dan CBT, BNN Perkuat Kompetensi Petugas Rehabilitasi Pulihkan Pecandu Narkoba
Retno juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat 165 WNI di luar negeri yang terancam hukuman mati, di mana 106 di antaranya terkait dengan tindak pidana narkotika. Oleh karena itu, diperlukan upaya pendampingan hukum dari pemerintah Indonesia.
"Kemenlu juga telah melakukan pertemuan dengan Afghanistan, yang saat ini membutuhkan penguatan terkait dengan rehabilitasi narkotika," tambah Retno.
Kepala BNN RI Marthinus Hukom menyatakan siap membantu penguatan rehabilitasi dan meminta pihak Kemenlu untuk memfasilitasi pertemuan dengan Afghanistan.
Marthinus menyampaikan bahwa BNN telah menerima kunjungan delegasi dari Permanent Secretary Kemendagri Fiji pada 20 Juni 2024, bersama perwakilan dari Kemenlu, untuk membahas berbagai isu strategis terkait penanggulangan narkotika, termasuk peningkatan kapasitas, pertukaran informasi, serta kolaborasi dalam penanganan jaringan narkotika internasional.
Baca Juga: Kerja Sama BNN-BPVP, Dorong Peningkatan Kualitas Hidup Mantan Pecandu Narkoba
"Kerja sama regional dan internasional dalam menghadapi ancaman narkotika yang semakin kompleks dan terorganisir," kata Marthinus.
Dari audiensi ini, BNN mengharapkan bantuan Kemenlu untuk memfasilitasi pertemuan dengan WNI yang bermasalah hukum terkait narkotika di luar negeri guna mengungkap jaringannya, serta mendukung pelaksanaan webinar BNN dengan KBRI di beberapa negara terkait dengan peredaran narkotika untuk berbagi pengetahuan dan informasi.
Pada akhir pertemuan, kedua pihak sepakat untuk membuat nota kesepahaman atau MoU antara BNN dan Kementerian Luar Negeri terkait dukungan P4GN yang akan dilakukan dalam waktu dekat. (red)
Editor : Fudai