SURABAYA | ARTIK - China telah mengalami kemajuan pesat dalam modernisasi militernya selama beberapa dekade terakhir, menjadikannya salah satu kekuatan militer paling kuat di dunia.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga dan komunitas internasional tentang ambisi dan niat China.
Baca Juga: Kehadiran Pesawat Tempur J 20 China Membuat AS Waswas pada Posisinya di Asia Pasifik
Awal mula industri militer China dapat ditelusuri kembali ke beberapa periode penting dalam sejarahnya:
1. Revolusi Xinhai (1911)
Jatuhnya Dinasti Qing menandai berakhirnya era kekaisaran di China dan membuka jalan bagi Republik Tiongkok.
Pemerintahan baru di bawah Sun Yat-sen mendirikan Tentara Revolusioner Nasional untuk melawan pasukan kekaisaran dan feodalisme kala itu.
Upaya modernisasi militer dimulai dengan pembelian senjata dan teknologi dari negara-negara Barat.
2. Perang Saudara Tiongkok (1927-1949)
Perang saudara antara Kuomintang (KMT) dan Partai Komunis Tiongkok (PKT) memicu perlombaan senjata dan pengembangan industri militer.
KMT menjalin hubungan dengan negara-negara Barat, terutama Jerman dan Amerika Serikat, untuk mendapatkan bantuan militer dan teknologi.
PKT, di sisi lain, mengandalkan sumber daya internal dan bantuan dari Uni Soviet untuk membangun kekuatan militernya.
3. Pendirian Republik Rakyat Tiongkok (1949)
Kemenangan PKT dalam Perang Saudara Tiongkok menandai berdirinya Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada tahun 1949.
Pemerintahan komunis baru memprioritaskan pembangunan industri militer untuk memperkuat pertahanan nasional dan mendukung ambisi geopolitiknya.
Uni Soviet menjadi mitra utama RRT dalam transfer teknologi militer dan bantuan industri.
4. Modernisasi Militer Era Deng Xiaoping (1978-1992)
Di bawah kepemimpinan Deng Xiaoping, China memulai reformasi ekonomi dan membuka diri terhadap dunia luar.
Modernisasi militer juga menjadi fokus utama, dengan fokus pada peningkatan teknologi, profesionalisme, dan kemampuan tempur.
China mulai membeli senjata dan teknologi militer yang lebih canggih dari negara-negara Barat, seperti Amerika Serikat dan Prancis.
5. Kebangkitan Militer China di Abad ke-21
Sejak awal abad ke-21, China telah mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan pengeluaran militer yang signifikan.
Investasi besar-besaran dalam penelitian dan pengembangan telah menghasilkan kemajuan pesat dalam teknologi militer China.
China kini menjadi salah satu kekuatan militer terkuat di dunia, dengan kemampuan yang terus berkembang di berbagai bidang, seperti persenjataan nuklir, rudal balistik, dan teknologi maritim.
Faktor-faktor yang Mendorong Pertumbuhan Industri Militer China
Ancaman keamanan eksternal: China telah menghadapi berbagai ancaman keamanan eksternal sepanjang sejarahnya, termasuk intervensi asing, sengketa teritorial, dan ketegangan dengan Taiwan.
Ambisi geopolitik: China memiliki ambisi geopolitik yang besar, termasuk untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Asia-Pasifik dan menjadi kekuatan global yang lebih besar.
Modernisasi nasional: Industri militer China merupakan bagian integral dari upaya modernisasi nasional yang lebih luas, dengan tujuan untuk membangun negara yang kuat dan sejahtera.
Dampak Pertumbuhan Industri Militer China
Keseimbangan kekuatan regional: Pertumbuhan militer China telah menyebabkan pergeseran keseimbangan kekuatan di kawasan Asia-Pasifik, menimbulkan kekhawatiran di antara negara-negara tetangga.
Perlombaan senjata: Pertumbuhan militer China telah mendorong perlombaan senjata di kawasan, dengan negara-negara lain meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka sendiri. (diy)
Editor : Fudai