SURABAYA | ARRIK.ID - Pemberian pupuk tidak bisa dilakukan sembarangan apalagi dengan jenis pupuk yang tidak sesuai.
Pupuk tanaman jagung manis yang utama harus mengandung nitrogen, fosfor, dan kalium. Kadar dosis yang digunakan juga harus sesuai dengan kondisi tanaman karena dosis yang kurang atau kelebihan dapat menyebabkan efek kurang baik pada tanaman.
Baca Juga: Produksi Jagung dalam Negeri Meningkat, Jokowi Puji Kerja Keras Petani
Misalnya, tanaman jagung yang kekurangan nitrogen akan mengalami perubahan warna pada daunnya menjadi kekuningan.
Sementara itu, tanaman yang kelebihan nitrogen dapat menyebabkan warna daun menjadi hijau tua, tajuk terlalu rimbun, persentase tongkol terlalu banyak, dan tanaman mudah terserang penyakit.
Pemberian pupuk nitrogen harus dilakukan secara bertahap karena pupuk ini mudah tercuci oleh air.
Biasanya, pupuk yang digunakan untuk menyuplai kebutuhan nitrogen adalah pupuk urea dengan kandungan N sebesar 45 persen.
Kandungan fosfor dibutuhkan untuk pembentukan bunga dan biji, menstimulasi pembentukan akar, serta mempercepat proses pemasakan buah.
Tanaman yang kekurangan fosfor akan mengalami keterlambatan pada proses pertumbuhan, ukuran tongkol menjadi kecil dan tidak normal, serta warna daun berubah menjadi keunguan.
Pupuk fosfor yang bisa digunakan untuk tanaman jagung berupa SP-36 dengan kandungan P2O5 sebesar 36 persen.
Baca Juga: Produksi Jagung dalam Negeri Meningkat, Jokowi Puji Kerja Keras Petani
Pemberian pupuk fosfor dilakukan sekaligus saat tanam. Pupuk kalium sangat dibutuhkan oleh tanaman jagung manis, terutama ketika malai tanaman akan keluar.
Tanaman yang masih muda, umumnya masih belum membutuhkan unsur kalium. Tanaman yang kekurangan unsur kalium dapat mengalami pertumbuhan tongkol yang kecil dan meruncing, serta pertumbuhan biji menjadi kurang sempurna.
Pupuk kalium yang biasa digunakan adalah pupuk KCl dengan kandungan K2O sebesar 50 persen. Pemberian kalium cukup dilakukan satu kali karena unsur ini tidak mudah larut.
Ada dua jenis pupuk yang biasa diberikan untuk tanaman jagung, di antaranya pupuk tunggal dan pupuk majemuk.
Pupuk tunggal yang biasa diberikan adalah urea, SP-36, KCl, dan ZA. Sementara itu, pupuk majemuk yang bisa diberikan adalah NPK mutiara, NPK phonska Grand S-15, Grand-K, Taningro, dan KaliMags.
Baca Juga: Dapat Penghargaan Pertanian, Lamongan Berkomitmen Menambah Luas Lahan
Pupuk urea dan SP-36 diberikan sebanyak 150 gram, sedangkan pupuk KCl sebanyak 100 gram pada saat pemupukan dasar.
Setelah berumur 30 hari setelah tanam, pohon jagung diberikan pupuk urea sebanyak 150 gram.
Sementara itu, jika menggunakan pupuk NPK, berikan sebanyak 300 gr sebagai pupuk dasar atau pupuk urea sebanyak 200 gr pada saat 30 hari setelah tanam. (*)
Sumber : www.pertanianku.com
Editor : Bahri