SIDOARJO - Pertumbuhan ekonomi Indonesia babak belur selama pandemi Covid-19. Terkontraksi hingga minus 5,32 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) khususnya kaum muda berusia 20-24 tahun bahkan membumbung tinggi hingga 17,66 persen. Sementara jumlah penduduk miskin naik sampai 10,14 persen. Akar persoalan serius bangsa dan negara ini butuh segera ditangani.
Nasionalisme dan patriotisme menjadi pedoman sekaligus kunci kebangkitan perekonomian Indonesia. Prinsip dan refleksi nilai-nilai kepahlawanan ini disampaikan Rahmat Muhajirin usai menghadiri undangan upacara tabur bunga dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan (TMP), Kabupaten Sidoarjo, Rabu (10/11/2021).
Baca juga: Pasmar 2 dan Lions Internasional Tebarkan Eco Enzyme di Kampung Bahari Nusantara Sidoarjo
Anggota DPR RI Fraksi Partai Gerindra ini menuturkan, Hari Pahlawan 10 November sangat penting diperingati bagi seluruh anggota dan kader Partai Gerindra. Sebab, di dalam pergerakan para pejuang dan pahlawan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tercermin nilai-nilai yang wajib dihayati dan diamalkan.
"Di Hari Pahlawan ini, kita sebagai kader Partai Gerindra diperintahkan oleh Ketua Umum Bapak Prabowo Subianto untuk bergerak turun mengamalkan nilai-nilai kepahlawanan bersama rakyat Indonesia," kata Rahmat.
Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur 1 (Surabaya-Sidoarjo) ini menguraikan, Indonesia yang saat ini sedang berupaya bangkit dari jurang resesi ekonomi, butuh merefleksikan nilai-nilai perjuangan pahlawan.
“Hari ini, kita wajib menanamkan kembali nilai-nilai perjuangan pahlawan kita, terutama nasionalisme dan patriotisme. Dua nilai ini sangat urgent untuk kita jadikan pedoman sekaligus kunci untuk membangkitkan perekonomian Indonesia yang babak belur selama hampir dua tahun akibat dihantam pandemi Covid-19,” jelasnya.
Sebagai bangsa Indonesia, tegas Rahmat, nilai-nilai kepahlawanan hendaknya dimplementasikan melalui sikap dan aksi nyata bersama.
Baca juga: Prajurit Brigade Infanteri 2 Marinir Latihan Radar Kelvin Hughes untuk Misi Papua Nugini
“Nasionalisme representasi kebersamaan dan cinta Tanah Air. Satu rasa, seiya sekata. Sedang patriotisme kita representasikan rela berkorban, keberanian, api semangat yang tak pernah padam," terang Rahmat.
"Semangat membangun kemajuan bangsa dan negara, bukan justru semangat memburu kekuasaan. Semua itu kita implementasikan secara nyata untuk kepentingan bersama. Bukan untuk kepentingan kelompok, golongan, apalagi pribadi,” imbuhnya.
Rahmat mengingatkan, nilai-nilai kepahlawan nasionalisme dan patriotisme yang dipaparkannya senafas dengan tekad pemerintah untuk menumbuhkan kembali perekonomian bangsa dan negara. Seperti motto kemerdekaan NKRI "Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh".
"Supaya Indonesia benar-benar tangguh dan tumbuh, sesuai motto kemerdekaaan NKRI: Indonesia Tangguh Indonesia Tumbuh," pungkas wakil rakyat berusia 53 tahun asal Candi, Kabupaten Sidoarjo ini.
Baca juga: Terminal Purabaya Banjir, Warga dan Pengguna Layanan Keluhkan Kelambanan Pemerintah
Pada upacara tabur bunga Hari Pahlawan, Rahmat Muhajirin hadir bersama istrinya Mimik Idayana, Anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo yang juga selaku Ketua Perempuan Indonesia Raya (PIRA).
Upacara yang digelar oleh DPC Partai Gerindra Sidoarjo ini juga diikuti barisan anggota organisasi sayap Partai Gerindra dari PIRA, Purnawirawan Pejuang Indonesia Raya (PPIR), Satuan Relawan Indonesia Raya (SATRIA), serta beberapa veteran dari Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). (diy)
Editor : Fudai