JAKARTA | ARTIK.ID - PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP) menargetkan kredit baru tumbuh 15% di tahun 2024. Pertumbuhan kredit ini akan didorong oleh segmen wholesale dan ekosistem bisnis Korea.
Hingga akhir kuartal III 2023, BBKP telah menyalurkan kredit hingga Rp43,96 triliun. Dari jumlah tersebut, 46,6% atau Rp20,48 triliun didominasi oleh segmen wholesale.
Baca juga: Kota Bekasi Kini Ada Daily Car Wash D&D, Cuci Mobil Teknologi Terkini Plus Coffee Shop
"Segmen wholesale tumbuh 12,9% year-on-year (yoy)," kata Direktur Keuangan BBKP, Shin Seng Hyup.
BBKP saat ini tengah berada dalam tahap terakhir dari proses transformasi bisnis pascaakuisisi oleh KB Kookmin Bank asal Korea Selatan pada tahun 2021.
"Dari kredit yang disalurkan sejak 2021, NPL kami kini hanya 0,50%," kata Shin.
BBKP juga telah melakukan upaya untuk mengurangi kredit berisiko dengan penjualan besar-besaran.
Baca juga: Bank Mayapada dan Skorcard Berkolaborasi Hadirkan Pengalaman Baru Kartu Kredit
Hasil recovery aset BBKP mencapai Rp10 triliun. Maka, loan-at-risk (LAR) BBKP juga turun 23% yoy menjadi 43,96%.
Untuk dana pihak ketiga (DPK), BBKP menargetkan pertumbuhan hingga 10% di tahun 2024.
"Kami juga menargetkan untuk NIM mencapai 1,5% tahun depan, sehingga PPOP kami berubah menjadi positif," kata Wakil Direktur Utama BBKP, Robby Mondong.
Baca juga: MIND ID Kuasai 34% Saham INCO, Menteri ESDM Menyebut Target Tuntas dalam Hitungan Hari
Ke depannya, BBKP akan mengandalkan segmen wholesale dan ekosistem Korean Link Business di bawah KB Financial Group, diikuti oleh UMKM dan retail.
(red)
Editor : Fuart