JAKARTA | ARTIK.ID - Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan anak sungai di Desa Kaladan, Kecamatan Batumandi dan Desa Sei Batung, Kecamatan Juai meluap sehingga mengakibatkan banjir yang berdampak pada 86 rumah warga Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Balangan melaporkan banjir juga merendam satu unit sekolah dasar, satu Majelis Ta’lim As-Salam serta 1,5 kilometer jalan yang menjadi akses moda transportasi warga sekitar.
Baca juga: Banjir Rendam 1.547 Rumah di Dua Kecamatan Gorontalo, 350 Jiwa Mengungsi
BPBD bersama tim gabungan melakukan kaji cepat serta pemantauan terkait peningkatan debit air yang merendam rumah warga. Tidak ada warga mengungsi dan korban akibat peristiwa ini.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D, Sabtu (08/01/2022), mengatakan, kondisi terkini pada wilayah terdampak banjir berangsur surut.
"Kami mengimbau untuk warga tetap waspada dan mengikuti instruksi otoritas daerah setempat apabila terjadi hujan yang menyebabkan peningkatan debit air di sekitar rumah warga," ujarnya.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Madiun Didapuk Ketua DPC HKTI, Ini Langkah Pertamanya
Baca juga: Banjir Melanda Tanggungharjo dan Penawangan, 250 Lebih Rumah Terendam
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika mengeluarkan peringatan dini untuk Kabupaten Balangan terkait waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada siang, sore dan malam hari ini (8/1) serta pada Senin pagi hari (10/1).
Kajian inaRISK menunjukkan Kabupaten Balangan memiliki potensi bencana banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada delapan kecamatan.
BNPB mengimbau masyarakat dan perangkat daerah setempat untuk tetap waspada terhadap puncak musim hujan pada bulan Januari hingga Februari mendatang yang dapat menyebabkan potensi bencana hidrometeorologi basah, salah satunya banjir.
Baca juga: Hujan Lebat di Mandaling Mengakibatkan Banjir, Puluhan Korban Mengungsi
Perangkat daerah bersama masyarakat setempat dapat melakukan pemantauan dan pembersihan material pada daerah aliran sungai untuk mengantisipasi terjadinya luapan ketika terjadi hujan lebat sekaligus potensi peningkatan debit air yang menyebabkan banjir di pemukiman warga.
(ara)
Editor : Fudai