BANGKALAN - Pengawasan makanan dan minuman (Mamin) perlu di masifkan hingga ke tingkat paling bawah. Untuk itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangkalan dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) akan membuat pengawasan ke setiap desa. Program ini bernama "Desa Aman Pangan".
Kasi Farmasi Makanan dan Minuman Dinas Kesehatan (Dinkes) Bangkalan Ita Kanti Rahayu menyampaikan, kegiatan pengawasan tersebut akan menyasar ke setiap lini Desa untuk menyadarkan masyarakat dalam memilih dan memilah makanan yang sesuai standar BPOM.
Baca juga: TNI AD Bantu Petani Modung Atasi Kekeringan dengan Pompanisasi, Sumur Bor dan Pompa Air
"Pada dasarnya ini bukan program asli Pemerintah Kabupaten, melainkan dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya. Kami hanya mendampingi. Nantinya desa yang mendapatkan pengawasan akan menjadi binaan," ujarnya.
Ita menuturkan, tahun ini Bangkalan hanya menyasar di satu desa yakni, Desa Martajasah. Acuannya, mobilitas warga dan penjualan beraneka mamin di desa itu cukup padat.
Baca juga: Dua Bocah SD Asal Madura Nekat ke Jakarta Naik Motor Berbekal Uang Rp 100 Ribu
"Kalau tahun ini berhasil, insyaallah tahun depan akan dikembangkan,” ujarnya.
Ita menuturkan, resiko mamin dengan bahan yang berbahaya masih tinggi di Bangkalan. Selain dekat dengan kota Surabaya, kesadaran konsumen untuk memilih makanan masih rendah. Sehingga harus lebih hati-hati dalam memilih mamin. Jika hal tersebut dibiarkan akan berdampak buruk terhadap masyarakat. Meski dampak secara langsung tidak ada, kedepan akan muncul penyakit. Hanya saja kadang masyarakat tidak sadar dengan akibat racun makanan yang tertumpuk.
Baca juga: Arief M Edie Mengajak Investor Investor Buka Lapangan Kerja di Bangkalan
“Kami harap program ini nanti bisa sesuai rencana, sehingga tahun depan bisa dikembangkan,” tandasnya. (yus/igo)
Editor : Fudai