Selangor - Tujuh mahasiswa Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) turut ambil bagian dalam kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Global Exchange Malaysia (GEM) 2025" yang digelar di Pusat Jagaan Warga Tua, Selangor, pada Kamis, 19 Juni 2025. Kegiatan lintas negara ini bertujuan mempererat solidaritas dan kepedulian terhadap warga lanjut usia di Malaysia.
Aksi sosial yang berlangsung mulai pukul 09.30 hingga 12.00 waktu setempat, melibatkan 54 peserta dari berbagai institusi pendidikan di Indonesia dan Malaysia. Beberapa di antaranya adalah Universitas Negeri Malang, STIKES Mutiara Mahakam, STIH Manokwari, STT Dumai, Institut Kesehatan dan Teknologi Al Insyirah (IKTA), serta panitia lokal dari Universiti Selangor (UNISEL) sebagai tuan rumah kegiatan.
Baca juga: Pemimpin Visioner: Siti Marwiyah Tegaskan Komitmen Majukan Unitomo
Para peserta bergotong royong membantu proses pengosongan bangunan lama panti jompo yang telah ditinggalkan selama tiga bulan terakhir, seiring para penghuni lansia dipindahkan ke fasilitas baru. Dalam kegiatan tersebut, peserta membersihkan area, memilah barang-barang, dan menata kembali perlengkapan yang masih dapat digunakan.
“Terima kasih, terima kasih untuk Indonesia sudah membantu kami,” ujar Tasya, salah satu pengelola panti, dengan penuh haru.
Suasana kegiatan berlangsung penuh kehangatan dan semangat kebersamaan. Mahasiswa Unitomo juga memperkenalkan tepuk pramuka khas Indonesia sebagai simbol semangat gotong royong kepada panitia UNISEL dan pengurus panti.
Baca juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?
Partisipasi mahasiswa Unitomo dalam GEM 2025 menjadi representasi nyata kontribusi generasi muda Indonesia di kancah internasional, sekaligus menegaskan pentingnya aksi sosial dalam membangun hubungan lintas budaya.
Salah satu peserta dari Unitomo, Erella, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi semester 2, mengungkapkan pengalaman emosionalnya saat bertemu salah satu penghuni panti yang berasal dari Indonesia. “Kami sempat berbincang dengan seorang penghuni asal Jawa. Beliau sangat bahagia, karena selama dua tahun tinggal di sini belum pernah dikunjungi sesama warga Indonesia, apalagi oleh mahasiswa. Dari pengalaman ini, kami belajar bahwa keberadaan kita bisa sangat berarti bagi orang lain.”
Baca juga: Mahasiswa Unitomo, Aktivis 98, Jadi Wakil Menteri HAM di Kabinet Prabowo
Senada dengan itu, Hanifah Siswanti, mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi semester 1, menyampaikan harapannya. “Semoga kolaborasi antara mahasiswa Unitomo dan peserta dari kampus lain dapat mempercepat proses pemindahan ini serta memberikan manfaat langsung bagi para penghuni.”
Kehadiran mahasiswa Universitas Dr. Soetomo dalam GEM 2025 tak hanya mencerminkan semangat pengabdian, namun juga menjadi wujud kontribusi aktif dalam memperkuat solidaritas global melalui aksi nyata.
Editor : Slow