Surabaya, artik.id - Prof. Dr. Siti Marwiyah, S.H., M.H., kembali dipercaya menjabat sebagai Rektor Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) untuk periode 2025–2029.
Pelantikan yang digelar pada Senin, 2 Juni 2025, menjadi bentuk kepercayaan kedua dari Yayasan Pendidikan Cendekia Utama (YPCU) atas kepemimpinannya.
Baca Juga: Jawa Timur Gerbang Baru Nusantara, Apa Potensi dan Tantangannya?
Keputusan yang telah ditetapkan oleh YPCU untuk melanjutkan masa jabatan Prof. Siti Marwiyah mencerminkan penghargaan atas pencapaian dan dedikasinya dalam memajukan Unitomo selama periode sebelumnya.
Di bawah arahannya, universitas mengalami kemajuan signifikan dalam bidang akademik, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Dalam sambutannya, Prof. Siti menegaskan bahwa berbagai keberhasilan yang diraih bukan hasil kerja individu, melainkan buah dari kolaborasi tim yang solid.
“Selama periode sebelumnya, Unitomo menunjukkan pertumbuhan positif, mulai dari peningkatan jumlah mahasiswa melalui skema kemitraan dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), masuknya mahasiswa asing di program S3 FEB, hingga kenaikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Universitas,” ungkapnya.
Baca Juga: Mahasiswa Unitomo, Aktivis 98, Jadi Wakil Menteri HAM di Kabinet Prabowo
Meski begitu, ia menyadari bahwa tantangan ke depan masih besar. Ia menyebut bahwa memimpin perguruan tinggi swasta bukanlah hal mudah, mengingat persaingan yang semakin ketat, tuntutan adaptasi teknologi yang cepat, serta keterbatasan sumber daya.
“Ini adalah realitas yang akan kita hadapi bersama. Kita ingin menjadikan periode ini bukan sekadar untuk bertahan, tetapi sebagai momentum untuk melakukan lompatan besar,” tegasnya.
Ketua YPCU, Dr. Bachrul Amiq, S.H., M.H., turut menyampaikan apresiasinya terhadap kinerja rektor dan tim. Ia menekankan pentingnya keselarasan antara kata, tulisan, dan tindakan.
Baca Juga: Orling FKIP Unitomo 2024 Sukses Digelar, Hadir Berbagai Inovasi dan Caraka Malam yang Lebih Berkesan
“Apa yang kita ucapkan harus selaras dengan apa yang kita tulis, dan yang kita tulis harus kita laksanakan. Keberhasilan Unitomo adalah hasil dari kerja kolektif, bukan semata kemampuan individu,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua LLDIKTI Wilayah VII, Prof. Dr. Dyah Sawitri, S.E., M.M., menekankan bahwa riset unggulan tidak hanya ditujukan untuk publikasi, tetapi juga harus memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
“Perguruan tinggi harus hadir di tengah masyarakat, menjadi solusi atas persoalan seperti kemiskinan, ketahanan pangan, serta menjaga integritas dan budaya akademik,” tutupnya.
Editor : Slow