China Pertimbangkan Pelonggaran Tarif Impor dari AS, Sinyal Meredanya Ketegangan Perang Dagang

Reporter : Fudai
Presiden China Xi Jinping

 

JAKARTA - Pemerintah China dikabarkan tengah mengkaji kemungkinan untuk menangguhkan tarif tambahan sebesar 125 persen atas sejumlah produk impor asal Amerika Serikat. Langkah itu disebut sebagai bagian dari upaya untuk meredakan ketegangan dagang yang selama ini membebani sektor industri di kedua negara.

Baca juga: Putaran Ketiga Negosiasi Nuklir Iran-AS di Muscat Berakhir, Ada Tanda-tanda Kemajuan

Menurut laporan Bloomberg yang mengutip sumber terpercaya, Beijing tengah mempertimbangkan pengecualian tarif untuk barang-barang tertentu, termasuk peralatan medis dan bahan kimia industri seperti etana.

Selain itu, tarif atas sewa pesawat juga sedang dibahas untuk dihapuskan, sebuah langkah penting mengingat banyak maskapai penerbangan China menyewa pesawat dari perusahaan pihak ketiga dan bisa mengalami kerugian besar jika beban tarif diterapkan.

"Ini merupakan sinyal positif bagi pasar," kata Kok Hoong Wong, Kepala Perdagangan Penjualan Ekuitas Institusional di Maybank Securities Pte.

Ia menambahkan bahwa rencana pengecualian tersebut telah meningkatkan optimisme investor, terlihat dari menguatnya bursa saham Asia dan mata uang Yuan.

Langkah China ini mencerminkan pendekatan serupa yang diambil oleh AS sebelumnya, ketika pemerintah AS mengecualikan sejumlah perangkat elektronik dari tarif 145 persen atas produk impor dari China. Perubahan ini menunjukkan dinamika hubungan yang kompleks namun saling tergantung antara dua ekonomi terbesar dunia.

Baca juga: Putaran Ketiga Negosiasi Nuklir Iran-AS di Muscat Berakhir, Ada Tanda-tanda Kemajuan

Meski secara volume AS lebih banyak mengimpor dari China, beberapa sektor penting di China ternyata masih sangat bergantung pada produk asal AS. Misalnya, etana untuk produksi plastik dan alat kesehatan canggih seperti MRI dan mesin ultrasound buatan GE Healthcare Technologies Inc.

Sampai saat ini, belum ada komentar resmi dari Kementerian Keuangan China maupun Administrasi Umum Bea Cukai. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa diskusi terkait daftar pengecualian masih terus berlangsung dan belum final. Pemerintah juga telah meminta perusahaan-perusahaan di sektor terdampak untuk mengajukan kode bea cukai barang-barang AS yang ingin mereka kecualikan dari tarif.

Salah satu maskapai penerbangan China bahkan dilaporkan telah diberitahu bahwa pembayaran kepada penyedia sewa pesawat yang beroperasi di zona perdagangan bebas tidak akan dikenakan tarif tambahan.

Sementara itu, daftar barang yang mungkin bebas tarif dikabarkan mencakup bahan kimia penting dan komponen semikonduktor, meskipun pengecualian ini belum mencakup chip memori, hal yang bisa menjadi kabar buruk bagi produsen seperti Micron Technology Inc.

Baca juga: Beijing Naikkan Tarif hingga 125% sebagai Balasan terhadap Kebijakan Dagang Trump

Meskipun ada sinyal menuju pelonggaran, hubungan dagang kedua negara belum sepenuhnya membaik. Baru-baru ini, China kembali menuntut AS untuk mencabut seluruh tarif sepihak sebelum membuka kembali negosiasi perdagangan.

Presiden Trump, yang kembali menjabat, disebut telah mencoba menghubungi Presiden Xi Jinping, namun belum mendapat respons, dan diplomasi justru dilakukan pada level yang lebih rendah.

Di sisi lain, AS juga telah mengecualikan produk teknologi seperti smartphone, laptop, hard drive, prosesor, dan layar datar dari tarif balasan, memberikan kelonggaran sementara bagi raksasa teknologi seperti Apple dan Nvidia. (red)

Editor : Fudai

Peristiwa
10 Berita Teratas Pekan Ini
Berita Terbaru