MESIR|ARTIK.ID - Delegasi Lembaga Pengembangan Pendidikan Diniyah (LPPD) Jawa Timur bertemu dengan pimpinan Organisasi Internasional Alumni Al-Azhar (OIAA) di Kairo, Mesir. Delegasi dipimpin oleh Ketua LPPD Jawa Timur, Prof. Dr. H. Abd. Halim Soebahar, MA, bersama Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat Pemprov Jawa Timur, Imam Hidayat. Turut hadir KH. Romadhon, Siti Munawwaroh, dan KH. Muhlashon Jalaluddin. Mereka diterima oleh Sekretaris Jenderal OIAA, Prof. Dr. Abdeldayem Nussair, dalam suasana hangat dan penuh keakraban.
Dalam sambutannya, Prof. Halim menyampaikan terima kasih atas sambutan hangat dari pihak OIAA serta salam hormat dari Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024, Khofifah Indar Parawansa, dan jajaran Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Gubernur Khofifah, pimpinan LPPD, dan pimpinan OIAA di Surabaya, pada 14 September 2024.
Baca juga: LPPD Jatim Tingkatkan Kapasitas Intelektual melalui Workshop Penulisan Karya Ilmiah
Sejak 2021, Pemprov Jatim melalui LPPD telah mengirimkan 123 mahasiswa S1 untuk belajar di Universitas Al-Azhar, dengan tujuan mencetak generasi muda yang unggul secara akademik dan spiritual. “Kerja sama ini diharapkan semakin memperkuat hubungan baik antara Pemprov Jatim dan Al-Azhar, khususnya dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,” ujar Prof. Halim, dalam rilis LPPD Jatim, Jumat(6/12/2024).
Menanggapi hal ini, Prof. Abdeldayem Nussair menyampaikan apresiasi terhadap program LPPD Jawa Timur. “Kami kagum dengan visi jauh ke depan dari LPPD. Program-program ini tidak hanya mendukung pendidikan agama, tetapi juga membekali generasi muda dengan kemampuan menghadapi tantangan zaman,” ungkapnya.
Prof. Abdeldayem juga memuji mahasiswa Indonesia di Al-Azhar yang dikenal berakhlak mulia, ramah, dan berprestasi. Ia menegaskan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan pendidikan, termasuk pelatihan bahasa Arab dan program pendidikan jarak jauh S1 yang ditawarkan OIAA. Program ini memungkinkan mahasiswa menempuh pendidikan secara daring maupun campuran, dengan kualitas kurikulum yang setara dengan program reguler.
Selain itu, OIAA menawarkan kerja sama dalam penerbitan majalah anak bernama An-Nur, serta produksi konten edukasi Islami yang relevan untuk masyarakat Indonesia. Hal ini dinilai penting untuk menghadirkan media anak yang sesuai dengan nilai-nilai Islam di era modern.
Di penghujung pertemuan, dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara LPPD Jatim, yang diwakili oleh Prof. Halim Soebahar, dan OIAA, yang diwakili oleh Prof. Abdeldayem Nussair. Kesepakatan ini mencakup penguatan pendidikan mahasiswa Jatim di Al-Azhar, pengembangan media edukasi, serta kolaborasi di berbagai bidang lainnya.
Pertemuan ini menjadi langkah strategis dalam mempererat hubungan Jawa Timur dan Al-Azhar melalui sinergi pendidikan, budaya, dan keagamaan yang berkelanjutan.
Editor : Fudai