MANOKWARI | ARTIK.ID - Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung menyerahkan bantuan bibit tanaman kepada tiga kelompok masyarakat dan enam unit solar cell di Negeri Sisar Matiti.
Bantuan ini merupakan langkah konkret pemerintah Papua Barat dalam mengimplementasikan amanat Undang-Undang Otonomi Khusus (Otsus) dan memberikan keberpihakan kepada Orang Asli Papua.
Baca juga: Preposisi Gelar Easten Women Fest 2024, Buka Ruang Perempuan Papua to Empower Together
Acara penyerahan bantuan ini dipusatkan di Balai Kampung Korano Jaya SP 2, Distrik Manimeri, pada Senin (2/9).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan oleh Pelaksana Tugas Asisten I Bidang Pemerintahan, Oktavianus Mayor, disebutkan bahwa kondisi global yang cenderung mengarah pada krisis pangan memengaruhi inflasi dan harga pasar, yang menjadi perhatian serius pemerintah.
Jika tidak ditangani dengan baik, situasi ini dapat berdampak pada peningkatan angka kemiskinan ekstrem dan stunting.
Bantuan bibit tanaman ini diharapkan dapat digunakan untuk pengembangan perekonomian masyarakat serta mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem dan penurunan angka stunting di Papua Barat.
Selain itu, bantuan solar cell juga diharapkan dapat melengkapi sarana prasarana masyarakat, yang perlu dijaga dan dimanfaatkan dengan baik.
Baca juga: ASN Biro Pengadaan Papua Barat Blokir Ruangan, Protes Kebijakan Internal
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK) Papua Barat, Legius Wanimbo menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari program strategis yang telah dicanangkan oleh Pejabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temong Mere.
“Pemerintah membentuk tim satgas untuk menangani persoalan inflasi, stunting dan kemiskinan ekstrem melalui peran dinas,” kata Legius Wanimbo.
DPMK juga mengajukan program yang berkaitan dengan penanganan kemiskinan ekstrem dan stunting untuk meningkatkan pendapatan masyarakat dengan turun langsung ke lapangan memberikan bantuan.
Selain itu, pemerintah provinsi telah mencanangkan kebun percontohan untuk mendorong ketahanan pangan daerah dan mengarahkan masyarakat untuk memanfaatkan pekarangan dengan bercocok tanam.
Baca juga: Papua Barat Gelar Bimtek SRIKANDI untuk Pengelolaan Data dan Arsip
“Hasil panen tidak hanya untuk dikonsumsi, tetapi juga bisa dijual untuk menopang ekonomi keluarga,” tutur Legius Wanimbo.
Legius menekankan bahwa bantuan solar cell ini merupakan bukti perhatian pemerintah Papua Barat dalam upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, karena pencahayaan yang memadai sangat mendukung proses belajar-mengajar anak di rumah.
Staf Ahli Bupati Teluk Bintuni, Rudi Harjo, yang mewakili Pemerintah Kabupaten, mengapresiasi bantuan ini dan mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan bantuan yang diberikan guna memenuhi kebutuhan keluarga. Ia juga berharap pada tahun 2025, kampung-kampung lain dapat menerima bantuan serupa.
Editor : Amatus Rahakbauw