JAKARTA | ARTIK.ID - Tingkatkan Efektivitas Rehabilitasi Melalui Pendekatan MI Dan CBT, Direktorat PLRIP BNN Gelar Kegiatan Peningkatan Kompetensi di Hotel Best Western, Cawang, Jakarta Timur, baru-baru ini.
Membangun kesadaran diri pecandu untuk berhenti melakukan penyalahgunaan narkotika menjadi hal fundamental dalam suatu proses rehabilitasi.
Baca juga: Kerja Sama BNN-BPVP, Dorong Peningkatan Kualitas Hidup Mantan Pecandu Narkoba
Hal mendasar yang sangat penting tersebut dapat dilakukan oleh para konselor adiksi kepada para klien rehabilitasi melalui teknik konseling Motivational Interviewing (MI) dan Cognitive Behavioral Therapy (CBT).
Pilihan Redaksi:
- Bapenda Kota Surabaya Umumkan PBB 0-100 Juta Gratis
- PT Granting Jaya Sosialisasi Pulau Buatan Kenjeran, Forum LPMK Pesisir Surabaya Buka Suara
- Pemkot Dukung Reklamasi PSN Pantai Kenjeran, Eri Cahyadi Sebut Tidak Tahu Soal PT Granting Jaya
- Kajian Reklamasi PSN Pantai Kenjeran Belum Matang, PII Jatim Menduga Itu Hanya Reng-rengan
- Komisi A DPRD Kota Surabaya Dukung PSN Reklamasi Pulau Buatan di Pantai Kenjeran
Teknik MI dan CBT menurut Direktur Penguatan Lembaga Rehabilitasi Institusi Pemerintah (PLRIP) Deputi Bidang Rehabilitasi BNN, dr. Bina Ampera Bukit M.Kes., saat ini dipercaya sebagai teknik konseling terbaik dan efektif dalam rehabilitasi.
Teknik MI merupakan pendekatan yang digunakan dalam membangun kesadaran pecandu narkotika untuk mau melakukan rehabilitasi.
Baca juga: Kepala BNN dan Menlu Retno Marsudi Perkuat Kolaborasi Pemberantasan Narkotika
"Salah satu perbedaan terbesar antara konsep MI dengan pendekatan lainnya, yaitu adanya pernyataan kebutuhan akan perubahan yang dinyatakan oleh klien," ujarnya dalam siaran pers, Jumat (26/7).
Sementara Teknik CBT menurut Direktur PLRIP digunakan dalam mendorong klien untuk mengubah perilaku penyalahagunaan narkotika agar dapat pulih dan terhindar dari relapse melalui perubahan cara berpikir yang berangkat dari kesadaran yang telah dimiliki klien tersebut.
"CBT yang efektif memerlukan klinisi dengan empati yang mampu memahami dengan tepat berbagai tantangan berat dalam pemulihan adiksi," imbuhnya.
Baca juga: BNN RI Perkuat Upaya P4GN, Jalin Kerja Sama Dengan GRANAT Dan GISLI
Kegiatan peningkatan kemampuan petugas rehabilitasi dalam bidang MI dan CBT ini adalah yang kedua kali digelar Direktorat PLRIP di tahun 2024.
Kegiatan kali ini diikuti oleh 25 orang petugas rehabilitasi baik konselor, dokter, maupun perawat, yang merupakan perwakilan dari 11 BNN Provinsi, 10 BNN Kabupaten dan Kota, Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat, Rutan Kelas I Cipinang, dan 2 orang Direktorat PLRIP. Melalui kegiatan ini para petugas rehabilitasi diharapkan memiliki peningkatan kompetensi dalam konseling sehingga proses rehabilitasi dapat berjalan secara efektif. (red)
Editor : Fudai