JAKARTA | ARTIK.ID - Dua orang dilaporkan meninggal dunia akibat tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Pegunungan Arfak, Provinsi Papua Barat, pada Minggu (26/5). Tanah longsor ini terjadi disebabkan karena hujan berintensitas lebat yang berlangsung cukup lama di wilayah setempat.
Berdasarkan data yang diterima Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Minggu (26/5) malam, total korban jiwa akibat tanah longsor yang terjadi di Kampung Mitiede, Distrik Minyawbouw tersebut berjumlah lima orang. Adapun dua orang masih dalam pencarian serta satu orang dinyatakan selamat dalam perawatan di Rumah Sakit Warmare, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.
Baca juga: Undangan Pemilu 2024 Simpang Siur, Komisioner KPU Surabaya Minta Warga Kroscek ke PPS
Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Suharyanto mengatakan, tanah longsor yang terjadi dilaporkan juga menyebabkan enam unit rumah mengalami rusak berat akibat tertimbun material.
"Selain itu, longsor juga mengakibatkan terputusnya akses jalan di Kampung Mitiede," ungkapnya.
Baca juga: Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di Pegunungan Arfak Rampung
Sebagai upaya penanganan darurat, tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Arfak, BPBD Provinsi Papua Barat, Basarnas, dan TNI-Polri melakukan evakuasi dengan mengerahkan sejumlah peralatan SAR serta melakukan kaji cepat dampak bencana.
Saat ini operasi pencarian korban hilang oleh tim gabungan yang sempat dihentikan sementara akibat cuaca ekstrem semalam sudah dilanjutkan kembali dengan mengerahkan alat berat.
Baca juga: Penyortiran dan Pelipatan Surat Suara Pemilu 2024 di Pegunungan Arfak Rampung
Guna meminimalisir dampak cuaca ekstrem, masyarakat diimbau agar meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca. Salah satunya melakukan pembersihan drainase dan saluran air di permukiman agar dilakukan secara berkala. Monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar dilakukan sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai.
Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara. Masyarakat juga diimbau untuk senantiasa memperbarui perkembangan informasi prakiraan cuaca dari BMKG maupun BPBD setempat untuk mendapatkan rekomendasi pencegahan dan kesiapsiagaan. (red)
Editor : Fudai