Keluarga Olahraga Tarung Derajat Jatim Gelar Tes Prestasi dan Seleksi Menuju PON XXI Aceh-Sumut

SURABAYA | ARTIK.ID - Keluarga Olahraga Tarung Derajat (Kodrat) Jawa Timur (Jatim) menggelar tes prestasi dan seleksi penentuan tim inti untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumatera Utara. Acara tersebut berlangsung di KONI Jawa Timur.

Kegiatan ini menjadi ajang bagi para atlet yang selama ini menjalani Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) untuk menunjukkan hasil latihan mereka. 

Baca Juga: Atlet dan Pelatih Selam Jatim Berangkat Lebih Awal ke Sabang untuk Pengenalan Venue PON XXI

Penampilan para atlet diawasi langsung oleh jajaran pengurus Kodrat Jatim, termasuk Ketua Umum Bambang Haryo Soekartono, Ketua Harian Erwin H Pudjono, Kepala Pelatih Kang Muksin, atlet senior Cahyo Harjo Prakoso, dan jajaran pelatih lainnya.

Ketua Umum Kodrat Jatim, Bambang Haryo Soekartono mengungkapkan, dirinya puas atas performa para atlet. 

“Secara teknik, mereka menunjukkan kemampuan yang mumpuni,” ujarnya, Jumat (9/5). 

Namun, Bambang mengingatkan masih ada ruang untuk peningkatan, terutama dalam aspek fisik. 

"Fisik masih perlu dikejar lagi agar performa atlet tetap prima menjelang PON," tegasnya sambil menyemangati para petarung.

Baca Juga: Eri Cahyadi Kirim 958 Atlet ke Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur VIII

Lebih lanjut, Bambang Haryo menekankan pentingnya latihan tanding dengan atlet dari luar Jawa Timur. Hal itu bertujuan untuk menjaga performa dan kestabilan fisik dan teknik para atlet. 

Rencananya, Kodrat Jatim akan menggelar latihan tanding dengan atlet Tarung Derajat Jawa Tengah dan Bali. 

“Selain memberikan penyegaran, latihan tanding ini juga diharapkan dapat memberikan pengalaman baru bagi para atlet,” ungkapnya.

Baca Juga: Penutupan TMMD, Panglima Kodam XVII Cenderawasih ke Distrik Syahcame

Proses seleksi tim inti PON Aceh-Sumatera Utara 2024 belum selesai. Tes seleksi kedua akan digelar pada akhir bulan Mei. 

“Hal ini dikarenakan kemampuan para atlet Puslatda Tarung Derajat Jatim dinilai masih merata, sehingga dibutuhkan proses seleksi yang lebih ketat untuk menentukan atlet terbaik,” pungkasnya.

(red)

Editor : Fudai