JAKARTA | ARTIK.ID - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengoptimalkan operasi udara dalam memenuhi kebutuhan layanan kesehatan dan bantuan logistik bagi warga terdampak banjir dan tanah longsor di Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Adapun daerah prioritas adalah Kecamatan Latimojong yang memiliki dampak signifikan, yaitu putusnya akses jalan darat dan jembatan yang menjadi penghubung lalu lintas tertimbun tanah longsor.
Baca Juga: Dividen SMKL Anjlok 83,33% Terendah Sejak Melantai di Bursa Efek Indonesia pada Tahun 2020
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB Mayjen TNI Fajar Setyawan, Kamis (9/5), mengatakan, pihaknya mengoptimalkan operasi udara menggunakan helikopter Bell BNPB dan helikopter AW Polri dalam mengevakuasi warga terdampak yang membutuhkan layanan kesehatan intensif, khususnya Kecamatan Latimojong ke Belopa.
"Berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan per 8 Mei 2024 pukul 12.30 WITA, sebanyak 27 orang dari Desa Tibussan, Ulusalu, Buntu Sarek, Buntu Karua dan Pangi telah berhasil dibawa menggunakan helikopter Bell BNPB dan AW Polri untuk memperoleh perawatan intensif di Belopa," paparnya.
Adapun diantaranya laki-laki dan perempuan dewasa, balita serta orang lanjut usia yang sakit di lokasi terdampak.
Pengelola Program Krisis Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Fajar Qadri menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi melalui proses triase untuk mengetahui kondisi serta perawatan apa yang harus diberikan.
Baca Juga: Hadir di World Water Forum ke 10 di Bali, BNPB Dorong Kolaborasi Global Atasi Krisis Air
Qadri mengatakan bahwa jika dibutuhkan perawatan lebih lanjut, warga akan dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batara Guru, Belopa.
"Jika setelah proses triase diketahui kondisi warga terkait terpantau baik dan stabil, warga akan diarahkan ke Posko Pengungsian di Alun-Alun Bappeda Luwu maupun dapat dijemput kembali oleh keluarga yang bersangkutan," ujar Qadri.
Dia menambahkan bahwa posko kesehatan yang ada di Pos Komando Utama Tanggap Darurat Banjir dan Tanah Longsor Kabupaten Luwu Sulawesi Selatan ini telah terbangun dengan fasilitas sesuai standar pada saat tanggap darurat.
Baca Juga: Banjir dan Lahar Dingin di Sumbar, Update Terbaru Korban Meninggal 43 Orang
"Adapun tenaga kesehatan yang tergabung untuk membantu layanan kesehatan di posko ini adalah dokter dan perawat dari puskesmas serta relawan kesehatan setempat," imbuh Qadri.
Untuk memastikan kebutuhan layanan kesehatan di lokasi terdampak, Qadri menyampaikan bahwa Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan turut mengerahkan empat orang tenaga kesehatan yang diberangkatkan dengan helikopter Bell BNPB dan AW Polri ke Kecamatan Latimojong.
(red)
Editor : Fudai