KLUNGKUNG | ARTIK.ID - Dadong Nengah Sumerti (80) yang tinggal di Banjar Tatag, Desa Sampalan Kelod, Klungkung, harus merawat dan membesarkan tiga orang cucunya. Sebab, putra nenek yakni ayah dari cucunya telah meninggal dunia. Sedangkan, ibu dari cucunya sudah menikah keluar.
Sehingga, cucu terpaksa dia rawat sendiri meski di usia senja. Anaknya bernama Ketut Wijana meninggal 4 tahun lalu. Saat itu anak masih kecil.
Baca Juga: Kusriyanto: Menteri Koperasi Jangan Tutup Mata dengan Nasib UKM
Sehari-hari, nenek mengandalkan jualan canang. Akan tetapi, hasilnya tidak seberapa. "Saya tidak punya beras, nganggeh (berhutang, red). Kebetulan pedagang beras saudara saya," ujar dia ditemui newsyess.com.
Dia terkadang diberikan bantuan seadanya oleh keluarga, anak saya yang cewek yang menikah ke luar kemudian baik paman dan keponakan. "Kalau mereka pulang, dikasih sedikit," jelas dia.
Diungkapkan, selama hidup, dia berjualan canang. Sehari bisa membuat 70 canang. "Bahan baku beli, busung," ungkap dia.
Selama ini, nenek memperoleh sumbangan di Banjar dan dari desa juga mendapat bantuan.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa cucu terbesar, Putu Yuniantari berusia 14 tahun, putus sekolah. Cucu kedua, Kadek Jaya Pratama, kelas IV SD Inpres Sampalan Tengah. Cucu terkecil Ketut Putra saat masih TK
Untuk sekolah, nenek berusaha sekuat tenaga menyekolahkan cucunya. "Ya, mau gimana lagi. Untuk beras, nganggeh dulu," jelas dia.
Sehari, dia harus membeli beras 1 kilogram untuk makan dan kebutuhan anak. "Beginilah nasib saya. Suami saya sudah mati, sekarang anak (ayah dari cucu) juga mati. Keduanya mati saat bulan purnama," jelas dia.
Baca Juga: I Made Kasta: Masa Tenang, Doa Bersama, Pesan Edukasi bagi Warga Klungkung dari Gerindra
Selain itu, nenek punya anak perempuan yang juga masih peduli dengan dirinya. "Kalau rahinan, belikan keperluan," ungkap dia.
Dia berharap kepada pemerintah, agar bisa membesarkan cucunya, terutama menyekolahkan.
Dengan kondisi nenek yang kurang beruntung, maka redaksi newsyess.com di bawah naungan PT Sinar Mahardika Sentosa (SMS) bersama Koperasi Sari sedang Bali hadir ke rumah nenek.
Dipimpin oleh Ngakan Suardika selaku pimpinan, memberikan tali kasih sebagai bentuk kepedulian newsyess.com terhadap nenek dan cucunya.
Baca Juga: I Made Kasta: Masa Tenang, Doa Bersama, Pesan Edukasi bagi Warga Klungkung dari Gerindra
"Bantuan yang kami berikan mungkin tidak seberapa bagi nenek, namun setidaknya, bisa sedikit meringankan beban nenek yang membesarkan cucunya," ujar Ngakan.
Diharapkan bahwa banyak yang tergerak dengan kehidupan nenek dan cucunya ini. "Mari saling bantu dengan kesejahteraan dan masa depan generasi bangsa ini," ungkap dia.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa PT SMS mengucapkan terimakasih kepada relasi, terutama narasumber di bidang lembaga keuangan Bali yang selalu mempercayakan pemberitaan di newsyess.com. Lembaga keuangan yang bermitra, mulai dari Bank BPD Bali, Bank BPR, koperasi, hingga LPD se-Bali.
Termasuk pula terimakasih kepada tokoh masyarakat seperti tokoh politik hingga pebisnis di Bali. "Terimakasih atas kerjasama selama ini, adapun dana dari lembaga keuangan kami sisihkan untuk donasi kepada masyarakat yang membutuhkan," tutup dia. (lani)
Editor : Fuart