SURABAYA | ARTIK.ID - Dalam rangka Sosialisasi Pembentukan PTPS Pemilu 2024 yang diselenggarakan di Hotel Tretes View Prigen pada Senin (25/12/2023), Bawaslu Kabupaten Pasuruan menghimbau lulusan SMA yang tinggal di daerah pegunungan untuk ikut serta menjadi PTPS.
Ketua Bawaslu Kabupaten Pasuruan, Arie Yunianto mengatakan, imbauan ini sangat penting. Pasalnya, jumlah warga di daerah pegunungan yang mendaftar sebagai PTPS sangat sedikit.
Baca Juga: Desa Cendono Pasuruan Gelar Cendono Carnival 2024 dengan Tema Pelestarian Budaya
Ada berbagai faktor yang menyebabkan hal ini. Selain kurangnya minat, Bawaslu juga menilai bahwa masalah SDM (Sumber Daya Manusia) yang kurang mumpuni dalam hal informasi kepemiluan membuat banyak warga yang enggan mendaftar.
"Oleh karena itu, kami terus melakukan sosialisasi, terutama kepada mahasiswa yang kami harap bisa kembali ke kampung halaman dan mendaftar," katanya.
Arie memberikan contoh di Kecamatan Tosari dan Puspo. Kedua wilayah ini menjadi prioritas sosialisasi yang lebih gencar. Terutama melalui Panwascam (Panitia Pengawas Kecamatan).
"Hari ini kami juga meminta Panwascam Tosari dan Puspo untuk lebih giat menginformasikan kepada masyarakat tentang perekrutan PTPS," katanya.
Baca Juga: Desa Cendono Pasuruan Gelar Cendono Carnival 2024 dengan Tema Pelestarian Budaya
Syarat menjadi PTPS sangat mudah. Cukup lulusan SMA atau sederajat, berusia minimal 21 tahun dan mengerti informasi kepemiluan.
Jika lolos, tugas PTPS mirip dengan PPL. Bedanya, yang diawasi hanya sekitar TPS saja. Mulai dari proses pencoblosan sampai rekapitulasi penghitungan suara.
"Tugasnya adalah memastikan proses pencoblosan hingga penghitungan suara di TPS berjalan lancar," imbuhnya.
Baca Juga: Banjir Melanda 11 Desa di Pasuruan, Warga Berharap Hujan Tidak Lagi Turun
Seperti diketahui, Bawaslu memerlukan 4504 PTPS. Angka ini sama dengan jumlah TPS di Kabupaten Pasuruan yang akan digunakan warga untuk memilih pemimpinnya pada 14 Februari 2024 nanti.
(*)
Editor : Fuart