JAKARTA | ARTIK.ID - Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan peluncuran operasi besar-besaran melawan Hamas di Jalur Gaza, sementara kelompok militan Palestina Hamas mengatakan mereka tidak memiliki rencana untuk menegosiasikan nasib orang-orang yang mereka sandera selama pertempuran terus berlanjut.
Sementara itu, Moskow sedang melakukan upaya untuk mengklarifikasi apakah ada warga negara Rusia di antara para sandera. Kementerian Luar Negeri Rusia juga berupaya mengevakuasi warga Rusia dari zona konflik. Menurut kedutaan Rusia, dua warga Rusia tewas dalam serangan Hamas.
Baca Juga: Lavrov Tuduh Anglo-Saxon Biang Kerok Perang di Timur Tengah
Korban
Lebih dari 900 warga Israel tewas dan lebih dari 2.600 lainnya terluka dalam serangan Hamas. Selain itu, Israel telah menderita 123 korban militer sejak serangan dimulai, The Times of Israel melaporkan.
Menurut laporan terbaru, serangan balik israel telah menyebabkan lebih dari 780 warga Palestina tewas, dan lebih dari 4.000 orang terluka. Lima wartawan Palestina di Gaza juga tewas. Jumlah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 137.000, menurut data PBB.
Operasi Tempur
IDF saat ini sedang melakukan serangan besar-besaran terhadap sasaran militan Hamas di Jalur Gaza. Juga, gudang senjata dan pos komando telah diserang. Sirene terdengar lagi di Beer Sheva dan daerah Negev.
"Selain itu, pesawat tentara IDF juga menyerang titik penyeberangan Rafah di perbatasan dengan Mesir dan Gaza," lapor Al Arabiya, mengutip Kementerian Dalam Negeri Palestina.
Baca Juga: Negara-negara Arab Bersatu Meminta ICC Selidiki Kejahatan Perang Israel di Gaza
Pejabat Hamas Ali Barakeh mengatakan kepada Associated Press dalam sebuah wawancara bahwa, sejauh ini, hanya sekitar 2.000 pejuang, dari 40.000 tentara, yang ambil bagian dalam pertempuran terbaru di Gaza.
Sementara itu IDF memanggil 300.000 tentara cadangan dalam rentang waktu 48 jam di tengah pertempuran, juga telah memulangkan ratusan tentara Israel kembali dari Eropa.
Juru Bicara IDF Daniel Hagari melaporkan bahwa IDF telah mengevakuasi penduduk dari seluruh pemukiman yang berdekatan dengan Gaza dan memperingatkan bahwa siapa pun yang mendekati Israel akan dibunuh.
Helikopter IDF menghancurkan pasukan hamas yang menyusup ke wilayah Israel dekat Kibbutz Zikim di selatan negara itu.
Baca Juga: Hamas Menyatakan Siap Meladeni Pasukan Teroris Israel dalam Perang Darat
Dalam keadaan genting itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memerintahkan agar pusat koordinasi dibentuk untuk mencari warga Israel yang hilang menyusul serangan pejuang Hamas.
Evakuasi warga asing sedang berlangsung. Polandia telah mengevakuasi lebih dari 600 warga negaranya, sementara Bukares telah mengevakuasi hampir 600 warga Rumania. Italia sedang mengevakuasi sekitar 200 orang, sementara Kazakhstan telah menjalankan penerbangan untuk mengevakuasi warganya dari Israel.
(ara)
Editor : Fuart