Ikut Campur Hilirisasi Indonesia, IMF Ungkit Hutang RI yang Sudah Lunas 2006

avatar Artik
graphis/artik
graphis/artik

JAKARTA | ARTIK.ID - Polemik ikut campir IMF ke urusan dalam Negeri Indonesia terutama terkait pelarangan hilirisasi nikel menuai respon keras dari sejumlah pakar dan pejabat Negara.

Salah satu respon itu datang dari Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, dia mengungkapkan dasar alasan IMF tidak masuk akal.

Baca Juga: Pada Pengukuhan Pengurus Apindo, Jokowi Tegaskan Pentingnya Hilirisasi Industri

Dilansir dari artik.id, Bahlil Mengatakan, IMF tidak berhak ikut campur, apalagi Indonesia sudah tidak punya hutang ke IMF, sudah lunas semua di masa pak SBY.

Senada dengan itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memastikan pernyataan Bahlil itu benar adanya, Indonesia sudah tidak memiliki lagi utang kepada International Monetary Fund (IMF).

"Yang saya heran itu (soal utang Indonesia ke IMF) muncul kembali. Itu kan program IMF tahun berapa? 1997-1998 atau 2000 awal, waktu itu kan sudah dilunasi semua," kata Menkeu di Jakarta, Selasa (4/7/2023).

Dia menuturkan bahwa IMF berhak memberikan pandangannya atas kebijakan pelarangan ekspor itu.

Baca Juga: Setelah IPO, PT Amman Mineral Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia Hari Ini

"Mereka (IMF) boleh punya pandangan, itu ada di artikel IV, tapi Indonesia, pemerintah punya kebijakan yang ditujukan untuk memperkuat struktur industri dan juga mendorong nilai tambah," ungkapnya.

Menurut Menkeu, kebijakan hilirisasi tambang yang ditempuh pemerintah Indonesia akan memperkuat neraca pembayaran Indonesia, bahkan program ini dinilainya bagus dan sebenarnya juga tidak bermasalah.

Masalah lunasnya hutang Indonesia ke IMF itu pernah disampaikan SBY melalui laman resmi Facebook pada 2015 silam sebagai bentuk klarifikasi atas kabar yang beredar bahwa pemerintah Indonesia belum melunasi utang.

Baca Juga: Waskita Karya Suntik Modal Rp178,62 Miliar ke PT Trans Jabar Tol

Selain itu, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan bahwa total utang Indonesia terhadap IMF mencapai US$9,1 miliar atau setara Rp136,5 triliun dengan nilai tukar saat ini (Rp15.000 per dolar AS) dan itu sudah lunas.

“Maaf demi tegaknya kebenaran, saya harus mengatakan bahwa seluruh utang Indonesia kepada IMF sudah kita lunasi pada 2006 yang lalu,” katanya dalam unggahan media sosial Facebook SBY

(diy)

Editor : Fuart