AURABAYA | ARTIK.ID - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf memberikan komentar terkait pernyataan Presiden Joko Widodo yang sering menyebut cawe-cawe dalam konteks Pemilihan Presiden 2024.
Menurut Yahya Cholil, cawe-cawe presiden adalah hal yang wajar dan merupakan bagian dari tanggung jawab presiden untuk menjaga stabilitas politik di negara ini.
Baca Juga: LaNyalla Puji Rekomendasi Munas-Konbes NU, Sangat Sejalan dengan Nilai-nilai Pancasila
"Kami sih tidak melihat soal cawe-cawenya, ya. Ini soal upaya Presiden (Jokowi) untuk melaksanakan tanggung jawab memelihara stabilitas. Kalau mau dilihat dari sudut lain, ya, itu presiden, kalau ngomong dengan partai koalisinya, wajar saja soal cawe-cawe," kata Yahya Cholil usai bertemu Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (9/6).
Yahya Cholil menambahkan bahwa dalam pertemuan tersebut, tidak ada pembahasan mengenai politik, termasuk soal klarifikasi cawe-cawe yang sempat menjadi polemik di publik. "Tidak ada (bicara cawe-cawe)," ujarnya.
Baca Juga: Menuju 2045, Presiden Jokowi Luncurkan RPJPN di Gedung Djakarta Theater
Yahya Cholil mengatakan bahwa dirinya datang ke istana untuk melaporkan sejumlah agenda PBNU, seperti Gerakan Keluarga Mashlahat NU dan forum dialog antar agama dan antar budaya yang akan diselenggarakan pada September 2023.
"Itu kami mohon izin kepada presiden untuk menyelenggarakan forum ini dan beliau memberi izin. Sekarang kami sudah siap segala sesuatunya, tinggal tadi kami mohon saran tentang waktu pelaksanaannya. Karena kami juga berharap pak presiden bisa membuka dan memberikan pidato kunci dalam forum tersebut," tutur Yahya Cholil.
Baca Juga: Dituduh Sekolah Pakai Uang Negara, Ini Jawaban Menohok Menantu Jokowi
(diy)
Editor : Fudai