JAKARTA | ARTIK.ID - Sekretaris Jenderal Partai Sosial Demokrat Jerman (SPD) Kevin Kuehnert mengatakan bahwa mitra Eropa Jerman telah diam setelah pemerintah Jerman memutuskan untuk mengirim tank Leopard 2 dari cadangan militer Jerman ke Ukraina dalam sebuah wawancara dengan saluran TV ZDF pada hari Minggu.
“Selama beberapa minggu terakhir, terkadang ada kesan bahwa setiap orang ingin memasok (tank), Jerman sendiri tidak melakukan ini,” kata Kevin.
Baca Juga: Medvedev Sebut, Siapapun yang Berkuasa di AS, Hubungan dengan Rusia Tidak akan Membaik
Menurut Kevin, saat ini kita melihat bahwa Jerman melakukan kewajiban khusus dan tank memang akan dikirimkan. Namun setelah keputusan itu, kenapa mereka (mitra eropa kami)tiba-tiba bungkam.
"Faktanya bahwa saat ini semua mitra Eropa belum melakukan apa pun untuk memasok rezim Kiev dengan tank karena memang mereka tak memiliki banyak peralatan perang," tutur Kevin.
Kevin menambahkan bahwa peralatan perang, khususnya amunisi jumlahnya sangat terbatas.
"Ini bukan semacam gudang barang yang besar di mana semuanya sudah siap, sehingga banyak yang menolak untuk mengirimkannya. Stoknya langka," imbuh Kevin.
Baca Juga: Bagai Teroris, Pesawat Tak Berawak Pasukan Ukraina Serang Fasilitas Sipil di Wilayah Rusia
Sementara itu pemerintah Jerman sendiri telah secara aktif berusaha meyakinkan beberapa mitra Eropa untuk berpartisipasi dalam pengiriman peralatan militer ke Ukraina, namun praktis semuanya nihil.
Pada 25 Januari lalu, pemerintah Jerman mengonfirmasi akan mengirim 14 tank Leopard 2 dari cadangan militer Jerman ke Ukraina dan mengeluarkan izin ke negara lain agar juga bisa mengirim Tank serupa ke Ukraina.
Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengatakan bahwa tank-tank itu akan tiba di Ukraina pada akhir Maret mendatang.
Baca Juga: Pasok Komponen Drone Shahed, Perusahaan Indonesia, Surabaya Hobby CV Kena Sanksi AS
Inggris, Polandia, Prancis, Norwegia, dan Slovakia juga mengumumkan rencana mereka untuk menyediakan tank ke Kiev. Rezim Kiev berharap untuk menerima hingga 140 tank dari 12 negara pada gelombang pertama.
(diy)
Editor : Fuart