JAKARTA | ARTIK.ID - Rusia harus menanggapi serangan teror Ukraina di jembatan Krimea dengan membunuh teroris secara langsung, kata Wakil Ketua Dewan Keamanan Dmitry Medvedev kepada wartawan Nadana Fridrikhson. Dalam sebuah wawancara tertulis yang diterbitkan di saluran Telegram Fridrikhson.
"Rusia hanya dapat menanggapi kejahatan ini dengan membunuh teroris secara langsung, seperti kebiasaan di tempat lain di dunia. Inilah yang diharapkan warga Rusia," ujar Medvedev, Senin (10/10/2022)
Baca Juga: Medvedev Sebut, Siapapun yang Berkuasa di AS, Hubungan dengan Rusia Tidak akan Membaik
Menurut Medvedev, kejahatan itu adalah terorisme dan tindakan sabotase oleh rezin gagal Ukraina.
"Itu adalah tindakan teroris dan sabotase yang dilakukan oleh rezim kriminal Kiev. Tidak pernah ada keraguan tentang itu. Semua laporan disajikan dan kesimpulan telah dibuat," tegasnya.
Diketahui, sebelumnya sebuah truk telah meledak di Jembatan Krimea pada Sabtu pagi, hal itu menyebabkan beberapa tangki bahan bakar sebuah kereta api terbakar.
Baca Juga: Fakta di Balik Penampakan UFO di Kawasan Artik Kutup Utara yang Menghebohkan
Tiga orang tewas dalam ledakan itu, dan dua bentang jalan jembatan menuju semenanjung runtuh. Lalu lintas kereta api dan mobil melintasi Jembatan Krimea sejauh ini telah dipulihkan.
Pada pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Minggu malam, kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, mengatakan bahwa layanan khusus Ukraina berada di balik serangan teroris, dengan warga Rusia dan orang asing bertindak sebagai kaki tangan.
"Penyelidikan kriminal telah diluncurkan, dan tersangka telah diidentifikasi dengan dukungan operasional petugas FSB," kata Bastrykin.
Baca Juga: Ditengah Konflik di Ukraina, Wina Pilih Pertahankan Hubungan dengan Moskow
Sementara Putin sendiri telah menyatakan bahwa serangan itu dilakukan oleh rezim Kiev yang bertujuan untuk menghancurkan infrastruktur sipil vital Rusia.
(ara)
Editor : Fuart