JAKARTA | ARTIK.ID - Semakin jauh jangkauan senjata yang akan dipasok negara-negara Barat ke Ukraina, semakin jauh pula Moskow akan menjauhkan ancaman dari wilayahnya.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov pada konferensi pers online tentang masalah internasional, dilansir dari kantor berita TAss, Senin (06/06/2022)
Baca Juga: Medvedev Sebut, Siapapun yang Berkuasa di AS, Hubungan dengan Rusia Tidak akan Membaik
"Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengomentari situasi yang akan muncul dengan kedatangan persenjataan baru dan, saya hanya dapat menambahkan bahwa semakin jauh jangkauan persenjataan yang akan Anda suplai, semakin jauh kita akan bergerak dari wilayah kita, melampaui garis. yang Neo-Nazi dapat mengancam Federasi Rusia," Lavrov memperingatkan.
Lebih jauh Lavrov menekankan, adalah salah jika barat beranggapan bahwa seandainya tidak ada operasi khusus, tidak akan ada pasokan senjata.
"Intinya adalah bahwa kami telah memperingatkan Inggris Raya, Amerika Serikat, dan anggota NATO lainnya selama 20 tahun, dan perlu kami ingatkan kepada 'teman-teman yang terkasih bahwa anda telah menandatangani komitmen pada tahun 1999 bahwa tidak ada negara yang akan memperkuat keamanannya dengan mengorbankan keamanan negara lain dan karenanya mengapa anda tidak bisa melakukan itu? Apakah itu hanya bualan?, sembari berkata 'menjauh dari kami, orang Ruaia, nyatanya anda telah berkembang lima kali lebih dekat ke perbatasan kami," ujar Lavrov.
Baca Juga:
Mencopet Uang Pedagang, Preman Pasar Rogojampi Hampir Dihajar MassaBaca Juga: Fakta di Balik Penampakan UFO di Kawasan Artik Kutup Utara yang Menghebohkan
Pemerintah AS mengumumkan pada 1 Juni bahwa mereka akan memberikan paket bantuan militer baru ke Ukraina yang akan mencakup pengiriman senjata dan amunisi HIMARS (Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi). Dikatakan bahwa batch pertama akan mencakup empat sistem roket.
Para pejabat AS sebelumnya mengatakan bahwa jangkauan serangan peluncur roket ringan beroda HIMARS tidak akan melebihi 80 km. Seperti yang ditekankan oleh pemerintah AS, Kiev memberikan jaminan bahwa sistem roket AS tidak akan digunakan untuk menyerang sasaran di wilayah Rusia.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada 2 Juni lalu, bahwa jaminan Kiev bahwa pihaknya tidak akan menggunakan roket AS terhadap target di wilayah Rusia tidak berharga dan tidak dapat dipercaya.
Baca Juga: Ditengah Konflik di Ukraina, Wina Pilih Pertahankan Hubungan dengan Moskow
Inggris juga mengumumkan niatnya untuk memasok sistem roket serupa M270 dengan jangkauan serangan 70 km ke Ukraina. Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa langkah itu telah dikoordinasikan dengan Amerika Serikat.
(ara)
Editor : Natasya