JAKARTA | ARTIK.ID - Di tengah suasana perayaan Idul Fitri, sindikat narkotika kian gencar melakukan aksinya. Hal ini terbukti dengan adanya pengungkapan narkotika jenis kokain yang dilakukan Kapal Patroli TNI AL (KAL) Sangiang Jajaran Koarmada 1 di perairan Selat Sunda.
Keberhasilan TNI AL dalam pengungkapan kasus ini berawal dari adanya informasi intelijen yang menduga bahwa akan ada penyelundupan Narkotika melalui penyeberangan Pelabuhan Bakauheni-Merak. Menindak informasi tersebut, TNI AL melalui KAL Sangiang-Koarmada 1 meningkatkan pengawasan dan pengamanan di Perairan Selat Sunda.
Baca Juga: PT JGM Meetquest Digitech Luncurkan Aplikasi Media Sosial Pertama di Bali, Questertwit
Hal ini membuahkan hasil dengan ditemukannya 4 benda mencurigakan terbungkus plastik yang mengapung di perairan sekitar pelabuhan merak pada koordinat 05" 55' 507 S - 105" 59' 172 E oleh KAL Sangiang Lanal Banten Koarmada 1 pada hari Minggu 8 Mei 2022.
Atas temuan tersebut, TNI AL berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Banten guna melakukan identifikasi. Hasilnya, diketahui bahwa benda asing yang tengah mengapung dilautan lepas tersebut merupakan narkotika golongan I jenis kokain.
Dari hasil pemeriksaan diketahui total barang bukti yang didapat mencapai 179 kg narkotika jenis kokain. BNN menduga, jika dilihat dari posisi ditemukannya barang bukti, diduga sindikat narkotika tersebut sengaja menghanyutkan ratusan kilo kokain ke lautan dan akan dijemput pada koordinat tertentu.
Baca Juga:
Kecelakaan Maut di Papuma Jember, Bupati Hendy Temui Keluarga Korban
Pada gelaran siaran pers, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono mengatakan bahwa nantinya temuan ini akan dikoordinasikan dengan aparat terkait dalam hal ini BNN RI sehingga kedepannya jika hal seperti ini masih ada dapat diantisipasi bersama.
Baca Juga: BNN Terima 21,2 Kilogram Sabu Hasil Operasi Satgas Pamtas RI-Malaysia
Penemuan Narkotika jenis kokain dengan jumlah besar ini pertama bagi TNI AL. TNI AL akan bekerja sama dengan BNN RI guna mengusut kasus ini dan agar kejadian seperti ini tidak terulang. Kami juga akan senantiasa meningkatkan kewaspadaan dalam melaksanakan patroli-patroli terutama ke tempat-tempat yang patut diwaspadai," ujar Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono saat memimpin gelaran siaran pers di Koarmada 1 Jakarta Pusat, Senin (9/5).
Acara ini dihadiri oleh Deputi Pemberantasan BNN RI, Irjen Pol Drs. Kenedy, Direktur Penindakan dan Pengejaran BNN RI, Brigjen Pol Drs. I Wayan Sugiri, Direktur Narkotika BNN RI, Brigjen Pol.Roy Hardi Siahaan, Panglima Komando Armada RI Laksamana Madya TNI Agung Prasetiawan, Panglima Komando Armada 1 Laksamana Muda TNI Arsyad Abdullah, dan Kepala BNN Provinsi Banten, Brigjen Pol Hendri Marpaung.
Senada dengan pernyataan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut, Deputi Pemberantasan BNN RI menjelaskan bahwa barang haram tersebut kini masih dalam tahap penyelidikan. BNN RI akan melakukan pengecekan di Pusat Laboratorium Narkotika BNN terkait asal barang tersebut.
Baca Juga: Dua Orang Gembong Narkoba di Bangka Selatan Dibekuk Polisi
“Ada 3 sumber kokain atau heroin yang selama ini kita ketahui yaitu golden triangle yang merupakan daerah Myanmar dan sekitarnya, golden crescent yaitu Afganistan, Pakistan dan sekitarnya, dan Negara-negara dari Amerika Latin. Kami akan terus menindaklanjuti hal ini dan berupaya mengungkap asal barang haram ini. BNN juga akan bekerja sama dengan TNI AL dalam pengungkapan kasus ini.” ungkap Deputi Pemberantasan BNN.
Dengan adanya sinergitas yang baik antara BNN dengan TNI AL seperti saat ini, diharapkan kedepannya mampu mencegah dan menggagalkan penyelundupan barang Narkotika dan Prekursor Narkotika yang melalui jalur laut. Sehingga hal ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya untuk mewujudkan Indonesia Bersih dari Narkoba.
(ara)
Editor : Natasya