JAKARTA – Banjir yang merendam rumah warga di 11 desa di tiga kecamatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Selatan, telah surut. BPBD kabupaten mencatat Saat banjir terjadi sebanyak 1.355 KK terdampak saat banjir terjadi sejak Kamis lalu (19/8).
BPBD Kabupaten Kapuas Hulu melaporkan banjir surut terpantau pada Rabu pagi (25/8). Pascabanjir para warga bergotong royong untuk membersihkan tempat tinggal dari material lumpur dan sampah yang terbawa pada saat terjadi banjir. Tercatat kebutuhan mendesak saat ini antara lain makanan pokok, makanan pelengkap dan air bersih.
Baca Juga: Banjir Rendam 1.547 Rumah di Dua Kecamatan Gorontalo, 350 Jiwa Mengungsi
BPBD Kapuas Hulu berkoordinasi dengan perangkat desa setempat untuk mengingatkan warga terhadap potensi bahaya banjir. Bentuk peringatan dini ini disampaikan melalui surat yang ditujukan kepada seluruh Kecamatan dibawah wilayah Kabupaten Kapuas Hulu. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat mengambil langkah-langkah mitigasi dalam mengurangi bahaya risiko banjir.
"Kami sudah melakukan upaya mitigasi dengan mengirimkan surat kepada seluruh Kecamatan dibawah Kabupaten Kapuas Hulu, mengenai potensi banjir akibat kondisi cuaca ekstrem berdasarkan prakiraaan BMKG," Ujar Erna, Staff BPBD Kabupaten Kapuas Hulu saat dihubungi melalui telepon, Kamis (26/8).
Banjir yang dipicu hujan berdurasi panjang ini tidak mengakibatkan jatuhnya korban jiwa maupun luka-luka. BPBD mencatat sebanyak 1.355 KK atau 3.025 jiwa terdampak. Selain menyebabkan beberapa wilayah terendam, banjir ini juga mengakibatkan 29 fasilitas umum terdampak. Tinggi muka air pada saat terjadi banjir berkisar antara 1,5 hingga 3,5 meter.
Baca Juga: Banjir Melanda Tanggungharjo dan Penawangan, 250 Lebih Rumah Terendam
Desa-desa terdampak di tiga kecamatan antara lain Desa Temuyuk, Desa Suruk, Desa Beringin, Desa Bakong Permai, Desa Pantas Bersatu, Desa Nanga Semangut, dan Desa Semangut Utara di Kecamatan Bunut Hulu.
Sedangkan di Kecamatan Mentebah, desa terdampak yaitu Desa Nanga Mentebah dan Tanjung Intan. Selanjutnya di Kecamatan Boyan Tanjung, desa terdampak di Desa Nanga Boyan dan Nanga Danau.
Berdasarkan analisis inaRISK, Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi bahaya banjir dengan kategori sedang hingga tinggi. Sedangkan total wilayah kecamatan, sebanyak 25 kecamatan di Kabupaten Kapuas Hulu memiliki potensi tersebut. Tiga Kecamatan diantaranya Kecamatan Boyan Tanjung,, Kecamatan Mentebah, Kecamatan Bunut Hulu.
Baca Juga: Hujan Lebat di Mandaling Mengakibatkan Banjir, Puluhan Korban Mengungsi
Waspada peringatan dini juga sudah dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bahwa prakiraan cuaca hingga Jumat (27/8) potensi dampak hujan lebat masih dapat terjadi di wilayah Kalimantan Selatan dengan status waspada. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan siaga terhadap potensi hujan dengan intensitas lebat di beberapa wilayah di Indonesia.
Menurut kajian dari InaRISK dan potensi peringatan dini BMKG mengenai cuaca hujan lebat di wilayah Kalimantan, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap ancaman bencana hidrometeorologi. (*/indri)
Editor : Fudai