SURABAYA – Di tengah panasnya suhu politik nasional dan maraknya aksi jalanan yang berujung rusuh, Barikade 98 Jawa Timur angkat bicara. Organisasi yang lahir dari rahim reformasi ini menegaskan sikap: isu rakyat tak boleh ditunggangi kepentingan destruktif.
Gelombang demonstrasi yang merebak di berbagai wilayah menyorot kegelisahan publik terhadap kebijakan pemerintah. Namun sayangnya, tak sedikit aksi yang berujung ricuh dan provokatif—memicu kekhawatiran akan stabilitas sosial dan keamanan nasional.
Baca Juga: AMI Dukung Perwali Anti Gratifikasi, Saatnya Surabaya Tunjukkan Wajah Birokrasi Bersih
Di titik inilah Barikade 98 Jatim mengambil sikap tegas: menolak anarkisme, menjaga marwah gerakan rakyat.
Ketua DPW Barikade 98 Jatim, Bobby Wijono, menyatakan, pihaknya akan terus mengawal isu-isu pro rakyat, dari dugaan korupsi, pungli di sektor pendidikan, hingga kebijakan yang menyengsarakan.
“Kami tidak pernah mundur. Aksi massa akan dilakukan, tapi di saat yang tepat. Dengan agenda jelas, bukan kerusuhan,” tegas Bobby Pada Warta Artik.id Rabu (03/09).
Barikade 98 Jatim menegaskan, aksi brutal dan provokatif bukan bagian dari perjuangan rakyat. Menurut Bobby, Jawa Timur harus dijaga dari potensi disintegrasi dan konflik horizontal.
Baca Juga: Harmoni dalam Keberagaman, Aman dalam Persatuan , Jogo Suroboyo
“Kami tolak keras aksi-aksi anarkis. Rakyat berhak bersuara, tapi bukan dengan cara yang membakar, merusak, atau menakut-nakuti,” ujarnya.
Bobby mengungkapkan, gerakan rakyat harus mencerminkan solusi, bukan kerusakan. Ia menolak keras segala bentuk provokasi yang menjadikan rakyat sebagai tameng politik.
“Kami berdiri bersama rakyat. Tapi bukan untuk menciptakan kekacauan melainkan perubahan yang nyata dan bermartabat,” tuturnya.
Baca Juga: Gedung DPRD Surabaya jadi Sasaran Demo, Aparat Siaga Penuh
Sebagai bagian dari semangat reformasi 1998, Barikade 98 Jatim berkomitmen mengawal demokrasi dengan cara yang terukur: melalui advokasi kebijakan, pendidikan politik, dan aksi massa yang bertanggung jawab.
Barikade 98 Jatim bukan sekadar organisasi. Ia adalah suara rakyat yang menolak diseret ke dalam pusaran destruktif. Di tengah riuhnya dinamika nasional, mereka tetap berdiri: tajam mengkritik, tegas menjaga, dan setia mengawal. (Rda)
Editor : rudi