PLN Siap Dukung Pengembangan Data Center di Indonesia dengan Listrik Andal dan Bersih

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, dalam CNBC Indonesia Data Center Industry Dialogue, Rabu (11/9),
Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, dalam CNBC Indonesia Data Center Industry Dialogue, Rabu (11/9),

JAKARTA | ARTIK.ID - Dalam rangka membantu pemerintah mengakselerasi transformasi digital demi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, PT PLN (Persero) siap mendukung pengembangan bisnis pusat data (data center) di Indonesia melalui penyediaan listrik andal dan bersih.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Budi Arie Setiadi, dalam CNBC Indonesia Data Center Industry Dialogue, Rabu (11/9), menyoroti pentingnya pengembangan bisnis data center di Indonesia untuk mendukung pertumbuhan adopsi teknologi digital di Indonesia.

Baca Juga: Meta Luncurkan Kacamata Pintar Orion dengan Fitur Augmented Reality Canggih

"Dalam hal ini, pemerintah terus mendorong ketersediaan infrastruktur yang memadai agar investasi bisnis data center bisa masuk ke Indonesia," kata Budi Arie.

Diperkirakan pasar data center global akan tumbuh USD 39,7 miliar hingga tahun 2032 dengan peningkatan per tahun sebesar 4,8%. Sementara di Indonesia pasar pusat data memberi peluang ekonomi hingga USD 3,37 miliar.

Selain itu, posisi Indonesia sebagai pusat persimpangan jalur komunikasi global menjadikan RI berpeluang menjadi hub bisnis data center.

“Terdapat kesamaan faktor pendukung (investasi) yang dapat kita jadikan benchmark untuk Indonesia. Misalnya faktor kemudahan dalam proses perizinan, ketersediaan infrastruktur dan energi, serta pemberian insentif yang mendukung investasi,” ujar Budi Arie.

Budi menekankan besarnya potensi Indonesia menjadi data center di tingkat regional. Sehingga, pihaknya tengah melakukan berbagai kebijakan afirmatif untuk mempercepat pertumbuhan sektor ini.

"Pemerintah terus melakukan terobosan kebijakan untuk menciptakan iklim investasi yang mendukung pertumbuhan industri data center, meningkatkan persaingan usaha, serta menjawab kebutuhan publik melalui inovasi teknologi," ujar Budi.

Baca Juga: Bertemu Kemenkominfo, Duta Besar AS Sebut Amerika Siap Tingkatkan Investasi Digital di Indonesia

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menjelaskan bahwa PLN siap mendukung upaya Pemerintah untuk menyukseskan tumbuhnya bisnis data center di Indonesia. PLN memastikan siap menjawab kebutuhan energi yang andal, terjangkau dan ramah lingkungan untuk data center.

“Listrik kami hari ini jauh lebih andal dibandingkan empat tahun lalu. Pasokan listrik di seluruh sistem kelistrikan kini dalam kondisi cukup. Kami juga memiliki pembangkit EBT yang bisa memenuhi kebutuhan data center,” ungkap Darmawan.

Darmawan juga memastikan pihaknya siap memenuhi kebutuhan listrik dengan tingkat keandalan tinggi.

“Kami siap memasok listrik untuk data center minimal dari dua sumber gardu induk yang berbeda. Sehingga jika satu gardu induk terjadi pemeliharaan atau gangguan, masih ada back up pasokan listrik dari gardu induk lainnya,” tambah Darmawan.

Tidak hanya listrik yang andal, pihaknya pun siap menghadirkan listrik bersih bagi data center. Saat ini pihaknya telah memiliki layanan green energy as a service untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan energi bersih.

Baca Juga: Layanan PDNS Pulih dari Serangan Siber, Nezar Patria Tegaskan Pentingnya Dukungan Anggaran

“Kami menyediakan Renewable Energy Certificate (REC). Pembangkit-pembangkit kami yang berbasis pada energi bersih yang sudah ditracking produksinya dan bisa dimanfaatkan penggunaannya melalui REC. Tracking ini dilakukan oleh lembaga internasional, sehingga produk ini juga diakui di tingkat global. Harganya pun sangat kompetitif dibandingkan di Singapura atau Malaysia. Kami juga siap jika pelanggan membutuhkan listrik EBT dari pembangkit baru yang khusus untuk pelanggan tersebut,” jelasnya.

Untuk memenuhi kebutuhan energi bersih ke depan, pihaknya bersama Pemerintah tengah menyusun perencanaan dimana penambahan pembangkit listrik hingga tahun 2033 sebesar 75% akan berasal dari energi baru terbarukan, sementara 25% akan berasal dari gas alam.

Dengan ekosistem energi yang ramah lingkungan, Darmawan optimistis Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara lain di kawasan.

"Dengan dukungan kuat dari pemerintah, kami yakin Indonesia bisa menjadi pusat pengembangan data center regional. Harapannya, ini akan menjadi kekuatan baru mendukung pertumbuhan ekonomi yang sangat tinggi, menciptakan lapangan kerja, menurunkan angka kemiskinan, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Darmawan.

Editor : Fudai