Mahasiswa Universitas Kristen Petra Surabaya Pamer Karya Inovatif Sebelum Wisuda

SURABAYA | ARTIK.ID - Universitas Kristen (UK) Petra Surabaya atau Petra Christian University (PCU) baru saja menyelenggarakan wisuda ke-86 dengan perayaan yang berbeda dari biasanya. Selain menjadi momen kelulusan, acara ini juga menjadi ajang merayakan pencapaian akademik dan kreativitas para mahasiswa.

Dalam acara ini, empat calon wisudawan mencuri perhatian dengan karya-karya inovatif mereka yang bermanfaat bagi masyarakat.

Baca Juga: UK Petra Gelar Teater Musikal Berjudul 'What If' dengan Elemen Pilihan Penonton

Pada wisuda kali ini, PCU meluluskan 1.172 wisudawan, yang terdiri dari 1.076 lulusan Program Sarjana (S1), 51 lulusan Program Magister (S2), dan 45 lulusan Program Profesi. Sebagian besar wisudawan merupakan mahasiswa yang menjalani perkuliahan daring akibat pandemi Covid-19.

Di antara para calon wisudawan, banyak yang berhasil meraih predikat cumlaude dengan karya-karya inovatif mereka. Beberapa karya inovatif tersebut meliputi lampu dari limbah ampas kopi dan sabut kelapa, busana dari kain sisa, papan permainan tentang rempah-rempah Indonesia, hingga desain arsitektur Apartemen Hijau di Surabaya.

Keempat mahasiswa ini memperkenalkan karya mereka di Kampus PCU Surabaya pada Selasa (3/9/2024).

Empat mahasiswa cumlaude tersebut antara lain Fiona Jeannice Sutedja, mahasiswa Textile and Fashion Design yang menciptakan busana dan aksesori dari kain sisa atau perca. Koleksi busananya, yang diberi nama "FIOJEANS," terdiri dari enam model busana ready-to-wear dilengkapi dengan aksesori seperti tas, topi, dan pouch.

Fiona menjual aksesori ini dengan harga 200 hingga 450 ribu rupiah, sedangkan busananya dibanderol antara satu hingga dua setengah juta rupiah. Koleksi busana Fiona memadukan teknik patchwork dan unfinished fabric untuk menciptakan produk fesyen berkelanjutan dan estetik.

Baca Juga: UK Petra Gelar Teater Musikal Berjudul 'What If' dengan Elemen Pilihan Penonton

"Industri fesyen menghadapi masalah serius terkait limbah akibat produksi yang mengikuti trend mode. Jika tidak diolah, dapat mengancam lingkungan, terutama bahan seperti nylon dan polyester yang sulit terurai. Targetnya adalah mereka yang berusia 20-35 tahun dan memiliki minat pada fesyen modern nan unik. Konsepnya memadukan teknik patchwork dan unfinished fabric untuk menciptakan produk fashion yang berkelanjutan dan estetik,” jelas Fiona.

Ingrid Georgina Henriette Payangan, mahasiswa Interior Design dari Sulawesi Selatan, menciptakan lampu dari limbah ampas kopi dan sabut kelapa.

Karya ini terdiri dari lima jenis produk, yakni lampu gantung, lampu berdiri, dan lampu meja. Ingrid memanfaatkan ampas kopi yang dikumpulkan dari kedai-kedai di sekitar tempat tinggalnya, serta sabut kelapa yang banyak tersedia di Indonesia. Dengan menggabungkan bahan-bahan alami tersebut, Ingrid menghasilkan pola organik abstrak yang indah ketika lampu dinyalakan.

Fiorella Chelsea, calon wisudawan dari Desain Komunikasi Visual, menciptakan sebuah board game edukatif berjudul "Amborasa" untuk mengenalkan rempah-rempah Indonesia kepada generasi Z.

Baca Juga: UK Petra Gelar Teater Musikal Berjudul 'What If' dengan Elemen Pilihan Penonton

Board game ini dilengkapi dengan miniatur replika rempah-rempah yang terbuat dari clay serta kartu resep dan papan dapur yang menampilkan teknik pengolahan rempah Nusantara. Karya ini berhasil membawanya meraih predikat cumlaude.

Alexander Anderson Meidianto, mahasiswa Architecture, mengusulkan desain arsitektur Apartemen Hijau di Surabaya sebagai tugas akhirnya. Proyek ini menerapkan konsep Nature-based Placemaking dengan mengintegrasikan elemen alam ke dalam bangunan untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih nyaman dan efisien energi. Desainnya fokus pada solusi terhadap permasalahan Urban Heat Island di Surabaya.

Prosesi wisuda bagi keempat mahasiswa tersebut, beserta calon wisudawan lainnya, akan diadakan pada 6-7 September 2024 di Auditorium Gedung Q, Kampus PCU.

Editor : Fudai