GIANYAR | ARTIK.ID – I Wayan Tagel Winata, mantan Ketua DPRD Gianyar sekaligus calon legislatif terpilih DPRD Provinsi Bali dari PDI Perjuangan, secara resmi membuka lomba meceki di Banjar Kawan, Desa Bakbakan, Gianyar. Acara yang digelar dengan antusias ini melibatkan ratusan peserta, termasuk masyarakat lokal hingga dari luar kabupaten, yang ikut berpartisipasi.
Baca Juga: LPD Tulikup Kelod, Klarifikasi dan Perkembangan Terbaru
Tagel Winata, dalam sambutannya, menyampaikan bahwa kegiatan lomba meceki ini bukan hanya ajang hiburan dan rekreasi bagi masyarakat, tetapi juga memiliki manfaat besar dalam penggalian dana untuk kepentingan sosial dan pembangunan di desa. “Salah satu tujuan utama lomba ini adalah untuk penggalian dana punia, Selain mendapatkan hiburan, juga dapat membantu kebutuhan masyarakat, baik untuk acara keagamaan seperti piodalan, maupun program pembangunan lainnya,” ungkapnya.
Lomba meceki atau Lomba Mancing di Bali, yang masih kerap digelar di berbagai desa dan banjar, telah menjadi salah satu alternatif sumber penggalian dana bagi masyarakat. Melalui penjualan kupon, dana yang terkumpul tidak hanya digunakan untuk keperluan acara adat dan agama, tetapi juga untuk mendukung kegiatan pembangunan infrastruktur dan program sosial lainnya. Tagel Winata berharap agar tradisi ini bisa terus berkelanjutan karena manfaatnya yang besar bagi masyarakat.
“Di Banjar Kawan Bakbakan hari ini, lomba diikuti oleh sekitar 750 peserta. Dengan penjualan kupon yang cukup laris, kami perkirakan keuntungan bersih yang diperoleh bisa mencapai Rp50 juta. Ini sangat membantu masyarakat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Tagel Winata menjelaskan bahwa pemerintah provinsi tetap mensupport kegiatan penggalian dana melalui lomba meceki ini, karena merupakan cara yang cepat dan tanpa risiko besar dalam menghimpun dana. “Program ini murni untuk penggalian dana, dan keuntungannya sepenuhnya dikuasai oleh panitia tanpa harus dibagi seperti kupon yang lain. Jadi ini sangat bermanfaat untuk kepentingan desa,” katanya.
Selain lomba meceki, acara ini juga melibatkan pelibatan UMKM yang turut meramaikan dengan menjual berbagai produk makanan dan minuman. “Keberadaan UMKM dalam acara ini memberikan nilai tambah, karena mereka juga bisa mendapatkan keuntungan dan kesempatan untuk mempromosikan produknya. Ini tidak hanya membantu masyarakat, tetapi juga memberi dukungan kepada STT (Sekaa Teruna Teruni) dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga),” tambahnya.
Menurut Tagel Winata, kegiatan seperti ini sebelumnya rutin diadakan setiap minggu di Gianyar sebelum pelaksanaan pemilu dan pilpres. Setelah masa tersebut, tradisi lomba meceki kembali dimulai dengan jadwal yang lebih teratur, bahkan diadakan setidaknya lima kali dalam sebulan di berbagai banjar. “Meskipun setelah pemilu intensitasnya sedikit menurun, kami sudah mulai lagi dengan jadwal minimal satu hingga dua kali setiap bulan,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi peran serta masyarakat dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini. "Kegiatan seperti ini tidak hanya olahraga, tetapi juga sarana rekreasi dan pertemuan sosial bagi masyarakat. Harapannya, tradisi ini bisa terus dilestarikan, karena menang ataupun kalah, yang terpenting adalah kebersamaan dan kegembiraan yang tercipta dari acara ini," katanya.
Peresmian lomba meceki yang berlangsung ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat menjaga kesinambungan acara ini sebagai bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Gianyar.(*)
Editor : LANI