SURABAYA | ARTIK.ID - Drama ketoprak yang dipentaskan oleh Suryo Budoyo dengan judul "Pedhut Mataram" di Pendopo Taman Budaya Jawa Timur, Jalan Genteng Kali, Surabaya, pada 2 Agustus 2024, disambut dengan antusias oleh ratusan masyarakat Jawa Timur.
Ketoprak "Pedhut Mataram" mengisahkan cerita tentang kekuasaan, politik, dan pengorbanan pada zaman dinasti Mataram. Cerita ini penuh dengan makna kepemimpinan dan kebijaksanaan yang relevan dengan kehidupan saat ini.
Baca Juga: Bankjatim Gelar JConnect Run 2024, Promosikan Gaya Hidup Sehat dengan Libatkan Ribuan Pelari
Salam siaran pers, Sabtu (3/8), Kepala UPT Taman Budaya Jawa Timur, Ali Ma’rup, memberikan apresiasi terhadap pertunjukan seni budaya ketoprak tersebut. Menurutnya pagelaran itu merupakan bagian dari upaya Taman Budaya Jawa Timur untuk terus melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisional.
Baca Juga: Eri Cahyadi Buka Kembali Jalan Penghubung Bulak Banteng danTambak Wedi yang Ditutup Sejak 2018
"Hal ini penting untuk peningkatan kualitas SDM di kalangan seniman sebagai cara untuk memperkaya kehidupan bermasyarakat," ujarnya.
Selain menghibur, lanjut Ali Ma’rup, ketoprak dengan lakon "Pedhut Mataram" juga berfungsi sebagai media edukasi budaya, memperkenalkan generasi muda pada warisan budaya Jawa yang kaya dengan nilai-nilai luhur.
Baca Juga: Menghadapi Kotak Kosong, Harus Membuktikan Seberapa Kuat Eri Cahyadi di Mata Warga Surabaya
"Kostum yang megah dan tata panggung yang menawan membuat penonton seolah-olah berada di era kerajaan Mataram," pungkasnya.
Editor : Fudai