JEMBRANA | ARTIK.ID - Ketua TP PKK Jembrana Ny Candrawati Tamba sambut kehadiran penjabat Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ida Mahendra Jaya di Banjar Berawantangi, Desa Tukadaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Jumat (2/8/2024).
Kegiatan tersebut bagian dari kolaborasi mempererat sinergi untuk membangun generasi emas bebas stunting dalam Program Berkunjung dan Berbagi.
Baca Juga: Perlombaan Tradisional isi HUT ke 129 Kota Negara, Bupati Tamba, Sederhana Namun Sarat Makna
Dalam kesempatan tersebut sebanyak 100 orang yang diberikan bantuan berfokus pada balita dengan gejala gangguan tumbuh kembang berisiko stunting dan terdiagnosa stunting.
Pilihan Redaksi:
- Eri Cahyadi Disoal Wartawan Terkait PSN Usai Paripurna Jawaban Pandangan Umum Fraksi DPRD Surabaya
- Penyelarasan PP Rokok dan Perda KTR, Bapemperda DPRD Kota Surabaya Siap Melarang Rokok Eceran
- Pro Kontra Pembangunan Kasino di Bali, Pengusaha Muda Bersikukuh, Kekhawatiran Budaya Terkikis
- Tanggapan Eri Cahyadi pada Paripurna DPRD Kota Surabaya, Fokus Perbaikan Infrastruktur dan Kesehatan
- PDAM Surabaya Capai Deviden Rp.140,1 Miliar pada 2023, Melampaui Target Karena Kenaikan Tarif
- PPP Usung Eri Cahyadi dan Armuji, Buchori Imron Sebut Partai Pertama yang Memberi Rekom
Penerima bantuan ini berasal dari sejumlah desa di Kecamatan Melaya. Diantaranya Desa Tukadaya, Tuwed, Warnasari, Candikusuma, dan Manistutu.
Adapun bantuan yang diberikan berupa beras 10 kg, susu 6 kotak, 1 krat telur serta sikat dan pasta gigi 1 set kepada masing-masing penerima dengan sumber bantuan berasal dari 50 paket bantuan Provinsi Bali dan 50 bantuan bantuan CSR Bank BPD Bali.
Setelah menyerahkan bantuan kepada masyarakat, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya dan Ny. Candrawati Tamba beserta rombongan juga mendatangi langsung 4 balita beresiko stunting, yakni I Komang Alit Budiarta (3), Ni Kadek Prisca Jayanti (1 tahun 9 bulan), I Gusti Ngurah Kade Adi Wardana (2 tahun 5 bulan) dan Ni Komang Ghea Trisna Dewi (1 tahun 5 bulan).
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny Ida Mahendra Jaya mengatakan kegiatan Berkunjung dan Berbagi dilaksanakan secara sinergi, kolaboratif dan berkelanjutan melalui sistem "Ngrombo" atau bergotong royong, mengingat stunting hingga saat ini masih menjadi isu strategis di Provinsi Bali.
"Oleh sebab itu, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sebagai mitra kerja Pemerintah perlu mengambil peran dan inisiatif dalam mendukung kebijakan Pemerintah sebagai upaya pencegahan stunting," ucapnya.
Baca Juga: Puncak Peringatan Hari Anak di Jembrana, Anak Terlindungi, Jembrana Bahagia
Melalui kegiatan Berkunjung dan Berbagi, Ny. Ida Mahendra juga menyampaikan pada intinya merupakan gerakan stimulan dalam rangka mengakselerasi upaya pencegahan stunting dan juga bertujuan untuk memantau secara langsung pelaksanaan posyandu, diharapkan mampu menjadi celah perbaikan gizi bagi anak-anak di lapangan.
"Saya meminta kepada semua orangtua yang masih memiliki anak balita, untuk terus memantau perkembangan gizi yang dikomsumsi untuk dapat kita pantau bersama tumbuh kembang berat badan, tinggi badan dengan usia si anak. Dan itu tentu tidak lepas dari perkembangan gigi yang dimilikinya, karena secara mendasar kesehatan akan dimulai dari gigi", ungkapnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Jembrana Ny Candrawati Tamba mengungkapkan kehadiran Ibu Pj. Gubernur Bali merupakan bukti nyata dari komitmen dalam upaya menurunkan angka stunting di Provinsi Bali, khususnya di Kabupaten Jembrana.
"Titiyang yakin, dengan semangat gotong royong dan kerja sama yang kuat antara Kabupaten dan Provinsi, kita dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting ini," ungkapnya.
Baca Juga: Malam Grand Final Jegeg Bagus Jembrana 2024 Menginspirasi Generasi Emas
Lebih lanjut, Candrawati Tamba menjelaskan di tahun 2021 kasus stunting di Jembrana masih tinggi yakni di angka 14,3 %. Astungkara berkat kerja keras seluruh pihak dalam kurun waktu 2 tahun turun jadi 8,7 %.
"Namun kita tidak ingin berpuas diri, kita ingin ditahun 2024 ini angka stunting di Jembrana bisa dibawah target provinsi Bali yakni 6,15 % bahkan menyentuh zero kasus," jelasnya.
Ia menuturkan langkah- langkah penanganan terus dikebut diantaranya melalui kebijakan anggaran, kolaborasi berbagai pihak melalui konvergensi antar program dari tingkat kabupaten hingga desa. Termasuk melalui program Bapak/ ibu Asuh Anak Stunting ( BAAS) Kabupaten Jembrana yang sudah berjalan selama tujuh bulan. Hasil ini menunjukan bahwa kita sudah cukup berhasil menurunkan angka Prevalensi Stunting.
"Saya juga mengapresiasi peran rekan-rekan TP PKK baik ditingkat kabupaten, kecamatan dan desa serta kader Posyandu ditingkat desa. Ujung tombak intervensi stunting adalah kader PKK dan kader Posyandu. Kita harus tetap waspada dan melakukan langkah- langkah strategis untuk akselerasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Jembrana kedepannya," tutupnya. (*)
Editor : LANI